Washington (ANTARA News) - Komandan tertinggi Amerika Serikat dan NATO di Afghanistan memperingatkan Presiden Barack Obama lewat laporan rahasia bahwa perang melawan Taliban akan kalah dalam setahun ini jika tidak ada penambahan pasukan.
The Washington Post dalam terbitan Senin, mengemukakan bahwa Jenderal Stanley McChrystal mengatakan perlu ada strategi baru.
Dia juga memperingatkan, bahwa sumber-daya yang tak cukup tampaknya akan menghasilkan kegagalan.
"Kegagalan untuk mendapatkan gagasan dan momentum bangkitnya kembali pemberontakan dalam kurun 12 bulan mendatang - sementara kapasitas keamanan Afghanistan belum matang - beresiko pada hasil, di mana mengalahkan pemberontak menjadi tak mungkin," tulisnya.
Laporan tersebut disampaikan kepada Menteri Pertahanan Robert Gates 30 Agustus, dan kini sedang dikaji oleh Gedung Putih.
Jenderal McChrystal secara luas diharapkan untuk membuat permintaan formal bagi peningkatan 62.000 kekuatan pasukan AS yang sudah ada di sana.
McChrystal, yang diangkat sebagai komandan pasukan internasional di Afghanistan Juni lalu mengatakan, perjuangan di Afghanistan `berdasarkan sejarah telah berada di bawah kemampuan dan masih seperti itu pada saat ini.`
Ini adalah resiko nyata bahwa "lamanya konflik, makin banyaknya korban, mahalnya biaya dan pada akhirnya adalah kekalahan kritis dukungan politik. Resiko-resiko ini, tampaknya akan menyebabkan kegagalan misi," tulisnya.
Dokumen terdiri 66 halaman, yang versinya dimuat di www.washingtonpost.com, menyebutkan semakin kuat dan cerdiknya pemberontak Taliban.
McChrystal memberikan kritik keras pada pemerintah Afghanistan yang korup dan ketidak-efektifan strategi yang dilakukan pasukan internasional yang sejauh ini gagal menang atas warga biasa Afghanistan.
"Lemahnya institusi negara, aksi-aksi fitnah para calo kekuasaan, menyebar-luasnya korupsi dan penyimpangan kekuasaan yang dilakukan oleh berbagai pejabat, dan juga kesalahan kami (Pasukan Bantuan Keamanan Internasional/ISAF), telah memberikan kepada rakyat Afghanistan sedikit alasan untuk menyumbang pemerintah mereka," tulisnya.
Pasukan internasional `menjalankan tugas dengan cara yang membuat jarak - baik secara fisik maupun psikologi - dari orang-orang yang mestinya kami lindungi .... Sehingga kaum pemberontak tak bisa mengalahkan kami secara militer, namun kamilah yang bisa mengalahkan diri kami sendiri."
Meskipun memberikan beberapa kritik keras, namun laporan itu disambut oleh Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
"Di manapun Jenderal McChrystal meminta tambahan sumber daya dari semua segi untuk meningkatkan upaya dalam menghadapi terorisme, dia kami dukung," kata Karzai Senin dalam wawancara dengan CNN.
"Secara keseluruhan laporan itu sejauh ini memprihatinkan Afghanistan, salah satunya adalah pendekatan yang benar, dan kami mendukung hal itu."
McChrystal mengatakan, pasukan Afghanistan harus ditingkatkan kemampuannya dalam kurun 12-18 bulan ke depan, untuk mempertahankan dukungan internasional.
Dia menyeru militer Afghanistan agar ditingkatkan dari 134.000 prajurit menjadi 240.000 prajurit, sedangkan pasukan kepolisian ditingkatkan menjadi 160.000 petugas dari sekarang 84.000 petugas.
Meskipun demikian, McChrystal menegaskan, bahwa kendatipun situasinya serius, keberhasilan masih bisa dicapai.
Bocoran laporan, yang dikonfirmasikan sebagai asli oleh Gedung Putih, Pentagon dan juru bicara McChrystal di Kabul, terjadi sehari setelah Obama memutuskan menunda keputusannya yang lama ditunggu mengenai penambahan pasukan.
Gates pekan lalu mengatakan, bahwa Obama perlu waktu untuk mengatur strategi AS dan tak harus terburu-buru dalam memutuskan keputusan yang demikian penting.
"Kami perlu waktu dan membuat semua ini baik," katanya kepada konferensi pers Kamis.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009