Jember (ANTARA News) - Sebanyak tiga orang meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2009 di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kanit Laka Satlantas Polres Jember, Ipda Suhartanto, Selasa, mengatakan, selama arus mudik sejak H-7 hingga arus balik pada Senin (21/9) ini tercatat sebanyak 10 kasus kecelakaan yang menyebabkan tiga orang meninggal, satu orang mengalami luka berat dan 23 orang mengalami lukan ringan.
"Korban kecelakaan yang meninggal langsung dibawa ke Instalasi Kamar Mayat RSUD dr Soebandi, sedangkan korban luka berat dan ringan dibawa ke puskesmas atau RS terdekat di lokasi kecelakaan," katanya.
Menurut dia, kerugian materi yang diakibatkan 10 kecelakaan itu ditaksir sekitar puluhan juta rupiah dan seluruh kejadian tersebut diproses di kantor Satlantas Polres Jember.
"Sebagian besar kecelakaan itu terjadi di sejumlah ruas jalan yang rawan kecelakaan di Jember," katanya.
Hasil kesimpulan sementara, kata dia, seluruh kecelakaan terjadi karena faktor kelalaian manusia yang tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas selama perjalanan arus mudik di sepanjang ruas jalan rawan kecelakaan tersebut.
"Banyak pemudik yang tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan padatnya arus mudik sehingga melaju dengan kecepatan tinggi yang berujung pada kecelakaan," katanya.
Ia mengimbau pemudik untuk berhati-hati selama melakukan perjalanan melewati sejumlah ruas jalan yang rawan kecelakaan, apabila pengemudi mengantuk, sebaiknya istirahat lebih dulu.
"Alhamdulillah jumlah kecelakaan arus mudik tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya mencapai lebih dari 15 kasus kecelakaan," katanya.
Data di Satlantas Polres Jember, sejumlah ruas jalan rawan kecelakaan antara lain jalan raya Desa Klatakan Kecamatan Tanggul karena kondisi jalan lurus kemudian naik turun, tidak ada penerangan pada malam hari dan banyak persimpangan jalan.
Selain itu, jalan umum Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari juga rawan kecelakaan karena ruas jalan tersebut tergenang banjir apabila hujan turun,jalan licin, banyak persimpangan jalan dan padat penduduk.
Kemudian di ruas jalan umum Desa Garahan, Kecamatan Silo rawan kecelakaan karena banyak tikungan tajam, tanjakan, tidak ada penerangan pada malam hari dan kondisi jalan licin, apabila hujan turun.
"Sejumlah spanduk imbauan untuk berhati-hati selama perjalanan mudik dan balik Lebaran sudah terpasang supaya warga tetap waspada selama di jalan," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009