Senior Vice President of Symantec Storage and Availability Management Group, Rob Soderbery dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis, mengatakan, pemanfaatan data center storage oleh perusahaan bahkan lebih rendah lagi yakni hanya 50 persen.
Oleh karena itu, Symantec menemukan banyak sekali kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan pada server data center dan data center storage.
Hal tersebut diungkapkan Symantec dari hasil-hasil temuan laporan 2008 State of the Data Center.
Sedangkan inisiatif besar yang berhubungan dengan server meliputi konsolidasi server (80 persen) dan virtualisasi server (77 persen).
Untuk storage, inisiatif-inisiatif utama adalah virtualisasi storage (76 persen), perlindungan data secara kontinyu (71 persen) dan pengelolaan sumber daya storage (71 persen).
Untuk sistem Disaster Recovery, manajemen data center terus melaporkan perlunya perbaikan di bidang disaster recovery.
Dari fakta hasil laporan menunjukkan hanya 35 persen melaporkan rencana disaster recovery mereka di atas rata-rata, sementara 27 persen mengatakan masih perlu perbaikan dan 9 persen melaporkan rencana mereka sifatnya tidak resmi atau tidak didokumentasikan.
Perusahaan-perusahaan masih merasa bahwa kesalahan manusia (human error) adalah penyebab terbesar terjadinya downtime tanpa terencana, angkanya mencapai 25 persen dari penyebab downtime keseluruhan, disusul oleh kegagalan hardware/software dan matinya aliran listrik..
Sementara tren data center "ramah lingkungan" lebih didorong oleh masalah biaya pada 2008 dengan tanggung jawab sosial yang meningkat.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 54 persen perusahaan melakukan "Green Data Center" untuk mengurangi konsumsi listrik disinggung untuk pengurangan biaya pendinginan (51 persen) dan rasa tanggung jawab terhadap komunitas (42 persen).
Laporan tahunan State of the Data Center yang kedua dari Symantec adalah hasil survei yang dilakukan pada September dan Oktober 2008 oleh Applied Research.
Penelitian ini membidik 1.600 manajer data center di perusahaan-perusahaan dalam daftar Global 5000 dan institusi-institusi sektor publik yang ada di 21 negara. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009