Pekanbaru (ANTARA News) - Kru Metro TV Biro Pekanbaru, Riau, mengalami kemalangan setelah uang operasional untuk tugas jurnalistik digondol maling saat melakukan peliputan arus mudik dan Lebaran di Payakumbuh, Sumatera Barat.
Reporter Metro TV Zackia Arfan yang menghubungi ANTARA di Pekanbaru, Selasa, mengatakan kejadian itu terjadi saat mereka bermalam di Hotel Mangkuto di Jalan Jenderal Sudirman.
Maling menggasak uang operasional peliputan pada Selasa dinihari sekitar pukul 04.00 WIB, yang jumlahnya sekitar Rp4 juta dari kamar nomor 202 yang ditempati staf administrasi Metro TV, Wiwin.
"Uang kantor yang diambil sekitar Rp4 juta. Belum lagi uang pribadi pegawai sekitar Rp200 ribu karena semua uang itu disimpan di dalam dompetnya," katanya.
Zackia yang juga menjadi saksi mata mengatakan, sempat melihat seorang seorang pria mengenakan penutup muka menaiki pohon cemara di belakang hotel pada saat kejadian.
Ia menjelaskan bahwa pohon itu hanya berjarak kurang dari satu meter dari balkon kamar hotel di lantai dua. Diduga kuat maling berpijak di atas atap asbes di bawah balkon menuju kamar 202, karena jarak pohon dengan kamar korban masih dipisahkan oleh satu kamar lainnya.
"Tapi saya tidak melihat dengan jelas pelakunya karena tidak ada lampu di setiap balkon hotel," kata Zackia yang menginap di kamar 205.
Menurut dia, kondisi hotel tersebut memungkinkan untuk maling bergerak leluasa karena tidak ada petugas keamanan.
"Menajemen hotel bilang memang tidak ada securiti hotel, cuma ada tiga orang pegawai hotel yang piket," ujarnya.
Sementara itu, staf administrasi Metro TV Wiwin mengatakan bahwa maling masuk ke dalam kamarnya melalui jendela dekat balkon. Diduga kuat pelaku sebelumnya sempat mencongkel jendela kamar itu.
Ia juga mengatakan sempat melakukan perlawanan terhadap maling yang pada saat kejadian hanya berjarak dua langkah darinya namun pelaku terlalu kuat.
"Saya sempat menarik celananya," ujar Wiwin yang mengaku masih shock setelah kejadian itu.
Menurut dia, maling berjumlah satu orang yang berkelamin laki-laki dan tinggi badan sekitar 160-165 centimeter. Namun, ia mengatakan tidak melihat wajah pelaku karena tertutup baju yang digunakan sebagai penutup muka."Saya cuma bisa melihat matanya saja," katanya.
Polisi setempat kini berada di lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengambil keterangan dari saksi mata. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009