Cianjur (ANTARA News) - Puluhan pengungsi korban longsor Kampung Babakan Caringin, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong, untuk pertama kali pada hari Senin mendatangi lokasi longsor, tiga pekan setelah bencara tersebut terjadi.

Mereka melakukan tabur bunga guna mengenang anggota keluarga yang tidak berhasil ditemukan tertimbun longsoran batu-batu tersebut.

Suasana haru penuh kesedihan terasa di lokasi longsor seluas dua hektar persegi itu. Mereka berduka untuk 32 korban yang dikubur massal.

Kosasih, yang kehilangan istri dan tiga anaknya, tidak dapat menahan tubuhnya. Setalah tiga pekan tidak melihat lokasi untuk menghilangkan duka, tubuhnya yang gagah, jatuh di atas bebatuan dengan air mata yang keluar deras dari kelopak matanya.

"Entah sampai kapan kami dapat melupakan kesedihan ini. Untuk pertamakali setelah bencana kami datang ke bekas kampung kami ini," kata Kosasih.

Hingga pekan ketiga, ratusan pengungsi pasca gempa dan bencana alam Cibinong, masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.

Selain warga Babakan Caringin yang kampungnya hilang, ratusan lainnya di Kampung Cisalak, tidak bisa pulang karena rumah mereka sudah rata dengan tanah.

"Harapan kami mendapat bantuan untuk membangun kembali rumah kami yang roboh. Pilihan lain kami siap untuk direlokasi ke kampung yang dinilai aman," kata Husen (57) .

Belum ada kepastian kapan ratusan orang tersebut akan di relokasi ke kampung baru yang telah dipilih di Desa Pamoyanan yang berjarak 5 kilometer ke arah utara.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009