Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah ikut menyalati jenazah Khaerul Fatta Ampa (12 tahun) yang meninggal karena bencana banjir di Kabupaten Bantaeng.
Sholat jenazah ini dilakukan saat Gubernur HM Nurdin Abdullah melakukan peninjauan ke lokasi terdampak di Kampung Beru, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng dan melayat ke rumah duka, Sabtu.
Baca juga: PLN padamkan 70 gardu di Jeneponto dan Bantaeng akibat banjir
Baca juga: Banjir bandang kepung Desa Rumbia Kabupaten Jeneponto
"Bapak yang sabar dan kuat, insya Allah almarhum diterima di sisiNya," kata Nurdin saat bertemu ayah Khaerul.
Tujuh kelurahan dari dua kecamatan yang dilanda banjir, yakni Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissapu. Banjir yang melanda Kabupaten Bantaeng, Sulsel itu karena luapan Sungai Calendu setelah tidak mampu menampung debit air dari tingginya curah hujan pada Jumat (12/6), pukul 17.00 Wita.
Akibatnya, banyak rumah warga terdampak dan terendam air. Demikian juga dengan perkebunan dan fasilitas umum lainnya.
Sarifuddin, kakak kandung Khaerul menceritakan bahwa adiknya berencana menuju ke tempatnya berjualan di pasar untuk membersihkan ikan bersama saudaranya yang lain sekitar pukul 19.00 Wita. Saat menuju lokasi, Khaerul bermain luncuran di atas trotoar.
Baca juga: Bupati Bantaeng: Banjir bandang karena hujan dan tanggul cekdam rusak
Baca juga: Dua warga tewas diterjang banjir bandang di Bantaeng dan Jeneponto
"Di atas trotoar itu ada lubang terbuka dan dia main luncuran, jaraknya sekitar tiga meter dari kakak saya dan langsung hilang jejak dan dibawa arus," jelas Syarifuddin.
Anak dari pasangan Hamma dan Mantang ini baru ditemukan sekitar pukul 00.30 dini hari setelah dilakukan pencarian.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020