Dalam pernyataan persnya yang diperoleh ANTARA di Brisbane, Senin, Menlu Smith mengatakan, berbagai isu regional yang menjadi kepentingan bersama ketiga negara akan dibahas dalam pertemuan trilateral yang merupakan bagian dari agenda kegiatannya selama di New York dari 19 hingga 26 September ini.
Namun ia tidak merinci isu-isu yang akan dibahas dalam pertemuan trilateral tersebut, termasuk apakah perihal keputusan Polisi Federal Australia (AFP) menginvestigasi kasus kematian wartawan Australia di Balibo, Timor Timur, tahun 1975 dan isu kontra-terorisme pasca-kematian Noordin M Top masuk dalam agenda pertemuan.
Sehubungan dengan pengumuman AFP 8 September lalu tentang penyelidikan kasus yang populer disebut "Balibo Five" ini, pemerintah RI tidak hanya terkejut tetapi juga menyayangkan keputusan tersebut.
Presiden Yudhoyono bahkan mengingatkan Australia agar ikut mendukung upaya Komisi Kebenaran dan Persahabatan (CTF) Indonesia-Timor Leste mengakhiri konflik secara bijak dan melihat ke depan dengan sejumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti Indonesia dan Timor Leste.
"Ini penting agar hubungan dengan Australia yang sekarang dalam keadaan baik, bahkan sangat baik, tidak terganggu dengan masalah-masalah yang muncul, karena menggunakan cara berpikir, yang menurut kita tidak tepat," kata Presiden Yudhoyono di Jakarta 10 September lalu.
Menlu Smith berada di New York sebagai bagian dari delegasi Australia yang dipimpin langsung Perdana Menteri Kevin Rudd guna menghadiri sesi ke-64 Majelis Umum PBB.
Agenda sidang Majelis Umum PBB itu meliputi isu perubahan iklim, krisis ekonomi global, non-proliferasi dan perluncutan senjata nuklir, serta target Pembangunan Milenium (MDGs).(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Maka kami mengharapkan kejujuran pada pengelola bangsa ini.