Obama mengisi perbincangan Minggu pagi untuk mendorong rencana reformasi di bidang perawatan kesehatan yang mendapat kritikan pedas dan berhati-hati soal permohonan militer akan penambahan serdadu AS oleh Afghanistan.
Menurut dia, keputusannya tidak digerakkan oleh politik.
Ofensif media presiden itu terjadi sehari sebelum ia dijadwalkan ke New York untuk debutnya di Sidang Umum PBB sebagai presiden dan konferensi tingkat tinggi negara-negara maju dan berkembang (G20) membahas krisis ekonomi pada akhir pekan di Pittsburgh.
Sementara ada tuduhan-tuduhan kecurangan menyusul pemilihan di Afghanistan pada Agustus, yang membuat rumit usaha Obama untuk memperoleh dukungan publik bagi perang delapan tahun di negara itu, Obama memberikan komentar terincinya tentang pelasanaan pemilihan tersebut.
"Ini tak berjalan mulus seperti apa yang kami harapkan dan ada isu-isu serius dalam hal bagaimana pemilihan dilaksanakan di beberapa bagian negara itu," ujar Obama dalam program "Meet the Press" yang disiarkan stasiun televisi NBC.
Presiden itu memperingatkan bahwa ia tak akan mengambil keputusan tergesa-gesa tentang pengiriman lebih banyak serdadu dari Afghanistan seperti ia cerna akan implikasi yang timbul sesuai laporan rahasia panglima perang AS Stanley McChrystal tentang strategi AS.
"Saya sekarang akan mengambil semua informasi ini dan kami akan menguji apa pun sumber daya yang kami miliki terhadap strategi kami jika mengirim anak-anak muda kami akan mengalahkan Al Qaeda," tambah Obama dalam program "This Week" stasiun televisi ABC.
Obama juga memberikan penilaian paling terincinya tentang informasi intelijen yang dibawa pulang mantan Presiden Bill Clinton dari Pyongyang pada Agustus untuk membebaskan dua wartawan AS.
Presiden Obama mengatakan kepada CNN ia tertarik oleh penilaian Clinton tentang pemimpin Korea Utara Kim bahwa "dia sehat dan dalam kondisi dapat mengendalikan. Dan itu penting untuk diketahui, karena kami tak mempunyai banyak interaksi dengan pihak Korea Utara."
"Presiden Clinton punya kesempatan melihat dia dari dekat dan berbincang dengannya," tambah Obama.
"Saya tak akan berbicara lebih terinci tentang hal itu tapi tak ada keraguan bahwa inilah orang yang saya pikir bagi sebagian orang kira lamban. Ia mempertegas lagi dirinya".
Obama juga melakukan usaha mendorong prakarsa perawatan kesehatan sebagai prioritas utama yang mendapat serangan dari kelompok Republik bahkan dari beberapa orang Demokrat yang merupakan partainya sendiri.
Presiden itu menolak pandangan dalam wawancara dengan ABC dalam program "This Week" bahwa kemarahan publik tentang rencananya merupakan gejala rasisme dalam kehidupan Amerika.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009