Medan (ANTARA News) - Warga Muslim di Sumatra Utara (Sumut) diimbau agar merayakan Idul Fitri 1430 Hijriah secara sederhana dan tidak perlu hura-hura yang tidak ada manfaatnya.

"Idul Fitri itu tetap dirayakan dengan khusuk dan tawadu, serta penuh lapang dada oleh umat Islam," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut Abdullah Syah, di Medan, Sabtu malam.

Hal tersebut dikatakannya ketika diminta komentarnya mengenai Idul Fitri 1430 H yang jatuh pada Minggu, (20/9).

Pelaksanaan Idul Fitri itu berdasarkan pengumuman pemerintah yang disampaikan oleh Departemen Agama.

Perayaan Idul Fitri tersebut, juga dilakukan secara serentak oleh Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU) dan ormas Islam lainnya.

Abdullah Syah mengatakan, dengan merayakan dan menyambut Idul Fitri secara sederhana itu, bukan berarti menghilangkan maknanya, tetapi justru dapat lebih meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan syiar agama.

Perayaan Idul Fitri secara sederhana itu adalah membuktikan bahwa umat Islam sebagai umat yang tetap bersyukur dan penuh dengan kedamaian.

Selain itu, katanya, perayaan Idul Fitri itu bertujuan untuk meningkatkan tali silaturami sesama umat Islam, saling maaf- memaafkan antara anak dan ibu, sanak famili, serta kerabat dan tetangga.

Ia menambahkan, perayaan Idul Fitri bukan dilaksanakan dengan mengeluarkan biaya yang cukup besar, tetapi tidak ada manfaatnya, melainkan hanya pemborosan.

"Merayakan Idul Fitri itu juga sekaligus untuk dapat menghargai umat Islam yang telah selesai melaksanakan ibadah puasa," kata Abdullah Syah yang juga Guru Besar IAIN Sumut.

Sebelumnya, MUI Sumut juga mengimbau umat Islam untuk tetap menjaga kesucian Idul Fitri dengan menghindarkan diri dari perjudian, narkoba, minuman keras, memasang mercon dan perbuatan maksiat lainnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009