keberhasilan UMKM di online itu cukup rendah yakni 4 - 10 persen

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki akan mengevaluasi program-program pemberdayaan UMKM mengingat banyak pelatihan UMKM yang tidak terhubung dengan ekosistem digital dan pembiayaan.

"Dari pengalaman pandemi COVID-19 ini banyak yang akan kita evaluasi program-program pemberdayaan UMKM dan Koperasi ke depannya," ujar Teten dalam diskusi daring yang digelar KoinWorks di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pelatihan-pelatihan di Kementerian Koperasi dan UKM serta di daerah harus direformasi karena banyak pelatihan mandiri yang tidak terhubung dengan ekosistem digital, sehingga UMKM kemudian menjadi kesulitan kalau mau berbisnis secara online.

Selain itu dalam rangka untuk mengembangkan usahanya, UMKM juga mengalami kesulitan untuk terkoneksi dengan ekosistem pembiayaan serta berbagai ekosistem lainnya.

Menkop UKM ingin sekali bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan marketplace online untuk menyiapkan UMKM go online.

"Memang ini rupanya tidak mudah kalau saya catatan di Kementerian dan juga rekan-rekan e-commerce, keberhasilan UMKM di online itu cukup rendah yakni 4 - 10 persen," kata Teten.

Terdapat sejumlah faktor yang membuat rendah keberhasilan UMKM di pasar online, salah satunya kemasan dan standar produk bagus namun kapasitas produksinya masih kecil.

Dengan demikian ketika masuk ke market online dan permintaan menjadi banyak, UMKM tersebut tidak siap untuk memenuhi permintaan konsumen.

"Edukasi, kurasi dan inkubasi agar UMKM masuk ke online harus dilakukan serta pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri sehingga harus bekerjasama dengan semua pihak," kata Teten.

Baca juga: Menteri Teten mulai pertimbangkan stimulus baru untuk bantu UMKM
Baca juga: Menteri Koperasi akan percepat proses Go Digital UMKM
Baca juga: Menteri KUKM: Ada 3,6 juta warung tradisional perlu diberdayakan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020