Jayapura (ANTARA News) - Gema takbir berkumandang dari berbagai masjid yang ada di Kota Jayapura dan sekitarnya untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriah yang jatuh pada Minggu (20/9).
Dari pantauan ANTARA di Jayapura, Sabtu malam, Kaum Muslimin berkumpul di dalam masjid untuk bersama-sama mengumandangkan takbir "Allahu Akbar" untuk memuji sekaligus ungkapan rasa syukur atas kebesaran Allah Swt dan segala nikmat selama melewati bulan suci Ramadhan.
Selain itu, seruan takbir ini juga menandakan "kemenangan" yang diraih Umat Islam selama menjalani ujian untuk menahan segala hawa nafsu sepanjang menunaikan ibadah puasa Ramadhan.
Takbiran dalam rangka menyambut Idul Fitri 1430 Hijriah di masjid-masjid di Kota Jayapura dikumandangkan masyarakat secara bergantian hingga 1 Syawal.
Seruan takbir ini tidak hanya berkumandang dari masjid-masjid, tapi juga dari musholla atau surau-surau, rumah-rumah warga dan radio yang sedang mengudara.
Bahkan sejumlah penjual kaset dan VCD yang menggelar dagangannya di sepanjang Kota Jayapura, memutar rekaman berisi seruan takbiran dan sejumlah lagu-lagu bernuansa Islam.
"Saya ikut bertakbir dengan memutar kaset-kaset takbiran. Semoga bisa menjadi amal baik bagi saya dan para penjual lain di malam Lebaran ini," kata Mujiono, salah seorang penjual kaset.
Sementara itu, salah seorang warga, Maskur mengatakan, gema takbir walau tidak dilakukan secara masal dengan kegiatan pawai keliling seperti waktu-waktu sebelumnya, tetap bisa dirasakan kemegahan dan semangat menyambut kemenangan bagi umat Islam.
"Takbiran dari masjid tidak mengurangi semangat Kaum Muslimin menyambut Idul Fitri. Bahkan bisa lebih khusyuk dan khidmat," katanya.
Satu hari menjelang Lebaran, lalu lintas di ruas-ruas jalan Kota Jayapura macet akibat peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan para pejalan kaki yang sedang berbelanja kebutuhan hari raya.
Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas tersebut sejumlah polisi telah ditempatkan di titik-titik keramaian guna menjaga keamanan dan ketertiban aktivitas masyarakat agar dapat tetap berjalan dengan baik.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009