Badee Krayim, seorang pejabat Fatah di Lebanon selatan, menegaskan saluran komunikasi terbuka antara Fatah dan Angkatan Darat Lebanon, dan membantah tuduhan bahwa kamp pengungsi Palestina menampung atau menghasilkan pelaku teror.
Krayim menegaskan kamp Palestina di Lebanon selatan sama sekali tak mempunyai kaitan dengan penembakan roket ke Israel, Jumat lalu, dan mengatakan semua orang Palestina di Lebanon hidup sesuai dengan hukum di negeri itu.
Dua roket Katyusha ditembakkan di sekitar Tyre dan menghantam Israel utara pada sore hari tanggal 11 September, dan Israel segera membalas dengan 14 bom artileri. Tak ada laporan mengenai korban jiwa.
Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan Angkatan Darat Lebanon masih menyelidiki peristiwa tersebut.
Kini terdapat sebanyak 400.000 pengungsi Palestina di Lebanon dan kamp yang dikelola oleh Badan PBB Urusan Pekerjaan dan Bantuan bagi Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009