Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan Jalan Tol Kanci - Pejagan sepanjang 35 kilometer akan dikebut usai Lebaran (H+10) untuk mengejar target penyelesaian sebelum akhir Oktober 2009.

"Masih ada waktu satu bulan setelah Lebaran untuk menuntaskan pekerjaan," kata Direktur Utama PT Bakrie Toll Road, Harya M. Hidayat saat dihubungi, Jumat terkait dengan progress pembangunan Tol Kanci - Pejagan.

Tol Kanci - Pejagan merupakan ruas tol Trans Jawa yang penyelesaiannya paling cepat dan diperkirakan dapat dioperasikan pada 2009, sementara ruas lain sebagian besar masih proses pembebasan tanah.

Sementara itu sebelumnya Direktur Operasi PT.Bakrie Toll Road, Sumantri menjelaskan, Kondisi Tol Kanci - Pejagan saat ini untuk jalur A (Barat - Timur) 2 lajur utama sudah berikut lajur darurat sudah selesai 100 persen.

Masih ada penyelesaian bahu dalam 25 persen, Median Concrete Barrier (MCB) 30 persen, kemudian untuk jalur B (Timur - Barat) 2 lajur utama 50 persen, serta masih ada perkerasan tanah (land clearing) 60 persen, ujarnya.

Pembangunan jalan Tol Kanci - Pejagan menggunakan konstruksi beton menggunakan teknologi vabrikasi "Precast Pavement Concrete" yang lebih kuat dan cepat dalam pemasangannya.

"Pabrik menjelang Libur nasional masih beroperasi untuk pengadaan lembar beton menghabiskan sisa bahan yang ada. Kita tidak dapat paksa karena kendaraan pengangkut material tidak boleh lewat selama H-7 sampai H+7," ujarnya.

Harya mengatakan, pengajuan pengoperasian jalan tol apabila seluruh perlengkapan dipenuhi seperti rambu, marka jalan, petugas, kendaraan pendukung (ambulans, rescue, derek, patroli) sudah dilengkapi.

"Saya perkirakan butuh satu bulan untuk uji kelaikan operasi. Ada tiga aspek yang dilihat tim kelaikan jalan, konstruksi badan jalan, legal administratif, dan perlengkapan/peralatan jalan tol," katanya.

Harya mengatakan, tim penguji sendiri berasal dari unsur Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan, dan Ditjen Bina Marga Departemen PU. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009