Moskow (ANTARA News)- Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Jumat, memuji tindakan "berani" Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk membatalkan satu perisai rudal Eropa sementara pemimpin NATO mengatakan aliansi itu harus bekerja sama lebih erat dengan Moskow menyangkut keamanan global.

Rusia mengecam keras isntalasi radar anti-rudal yang akan dipasang di Republik Cheska dan pencegat rudal di Polandia berdasarkan rencana yang disusun oleh orang yang digantikan Obama presiden George W. Bush, dan mengancam akan menggelar rudal jarak dekat di perbatasan NATO sebagai tindakan balasan.

Tetapi kendatipun Putin memuji keputusan Obama untuk membatalkan rencana itu, kantor berita Rusia Interfax mengatakan Moskow kini memilik gagasan untuk menempatkan rudal Iskander di daerah Kaliningrad, dekat Polandia dan Lithuania.

"Keputusan Presiden AS Barack Obama, yang membatalkan rencana untuk membangun instalasi pertahanan rudal di Eropa Timur, membuat kami lega," kata Putin dalam pernyataan di televisi.

"Dan saya sangat mengharapkan bahwa keputusan yang benar dan berani ini akan diikuti oleh yang lain," tambahnya.

Putin mengatakan sikap Obama itu harus diikuti oleh tindakan lain Washington mencabut larangan pada era bekas Uni Sovyet mengenai impor teknologi tinggi ke Rusia dan membantu usaha keanggotaannya di WTO.

Ia menyerukan "pencabutan penuh semua larangan kerja sama dengan Rusia" dan perluasan World Trade Organization (WTO) untu memasukkan Rusia dan Belarusia serta Kazakhstan, bekas sekutu Sovyetnya.

Hubungan antara Moskow dan Barat secara perlahan membaik sejak Obama berkuasa di Gedung Putih, dengan janji akan "meninjau kembali" hubungan mereka.

Dalam satu tanda lain yang membaik, Sekjen baru NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan aliansi itu akan membicarakan gagasan Medvedev mengenai satu pengaturan keamanan Atlantik Utara.

"Saya yakin dialog Rusia-NATO dapat memberikan nilai tambah yang nyata. Kami semua harus bertujuan bagi satu arsitektur keamanan Atlantik-Eropa yang melibatkan Rusia," kata Rasmussen di markas besar NATO di Brussels.

Ia mengatakan kepentingan aliansi itu dan Moskow lah untuk bekerja sama, dan mengatakan AS, NATO dan Rusia harus mempertimbangkan ikhwal sistem pertahanan rudal.

Mempelajari cara menangani penyebaran teknologi rudal balistik adalah "kepentingan strategis yang mendasar NATO dan Rusia", katanya.

"Kita perlu menyelidiki kemungkinan menghubungkan semua sistem pertahanan AS, NATO dan Rusia pada satu saat yang tepat," tambahnya seperti dilaporkan AFP.

Rasmussen mengatakan kini saatnya untuk meninjau bersama dengan Rusia tantangan keamanan Abad Ke-21.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009