Shanghai (ANTARA News) - Pembangunan paviliun Indonesia di World Shanghai Expo 2010 yang akan berlangsung 1 Mei-31 Oktober 2010 menghabiskan dana setidaknya 10 juta dolar AS.
"Dana sebesar itu digunakan untuk pendirian konstruksi paviliun Indonesia yang akan berdiri selama enam bulan," kata Mendag Mari Pangestu, di Shanghai, Jumat.
Hal tersebut dikemukakan usai melakukan peletakan batu pertama pendirian paviliun Indonesia di World Shanghai Expo 2010, yang dihadiri antara lain oleh Dubes RI untuk China Sudrajat dan Sekjen Depdag Ardiansyah Parman.
Menurut Mendag, dana sebesar itu belum termasuk yang akan digunakan oleh kegiatan sehari-hari selama enam bulan kegiatan berlangsung, yang akan menyertakan sejumlah instansi.
Sejumlah instansi yang akan berpartisipasi antara lain Depdag, Depkeu, Depdagri, Deplu, Departemen PU, Departemen ESDM, Dephut, Depnakertrans, Dekominfo, Depkop dan UKM, Kementrian BUMN, serta BKPM.
Depdag, katanya, telah ditunjuk sebagai koordinator dalam persiapan sampai pelaksanaan ekspo dan telah menganggarkan dari dana rutin 2007, 2008 dan 2009 dan memperoleh dana dari anggaran 69.
Pada rapat tingkat Menko Perekonomian 1 Juli 2009 telah disepakati dukungan dari masing-masing departemen.
"Pada keikutsertaan nanti setiap departemen telah diminta untuk menganggarkan kepesertaan dalam ekspo tahun depan dan dana itu di luar dari pembangunan paviliun," katanya.
Mendag Mari menilai keikutsertaan Indonesia dalam promosi ini sangat penting sebagai upaya meningkatkan citra bangsa Indonesia.
Selain itu meningkatkan kredibilitas sebagai pemain global yang aktif dan terdepan serta membangkitkan potensi dan kreatifitas bangsa.
Dikatakan pula bahwa keikutsertaan ini untuk mempromosikan perdagangan, pariwisata dan investasi antara Indonesia dan China, di samping menanamkan kebanggaan nasional dalam meraih pengakuan internasional.
Tema yang dipilih paviliun Indonesia adalah mempresentasikan kehidupan dan keanekaragaman budaya dan lingkungan dari aspek kehidupan, budaya, lingkungan alam, serta sejarah.
Sementara pesan yang ingin disampaikan adalah Indonesia merupakan negara di mana keanekaragaman tetap terjaga setiap hari di berbagai tingkatan.
"Alam, masyarakat dan budaya berjalan selaras dengan perkembangan sosial, politik dan ekonomi yang menciptakan hasil berkesinambungan," kata Mari.
Dubes Sudrajat mengatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam kegiatan ini sangat penting dan strategis dalam upaya menyampaikan informasi luas kepada masyarakat internasional dan China.
Dia menilai bahwa pameran ini nantinya akan menjadi ajang kegiatan promosi bergengsi dan strategis bagi semua negara di dunia, termasuk Indonesia, sehingga partisipasi Indonesia sangat penting.
"Melalui pameran ini Indonesia diharapkan bisa mendapatkan hasil positif yakni antara lain pencitraan positif kepada masyarakat dunia," katanya.
Panitia Shanghai World Expo 2010 menargetkan setidaknya 70 juta pengunjung dari penjuru dunia akan menghadiri dan menyaksikan kegiatan ini. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009