"Penyakit yang sering muncul akibat makan yang tidak terkendali adalah gangguan pencernaan, seperti maag dan diare. Hal ini disebabkan makan yang mendadak mengakibatkan perut kaget," katanya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, kondisi itu bisa terjadi karena selama puasa perut mencerna makanan sedikit demi sedikit, namun ketika Lebaran tiba-tiba lambung langsung diberi banyak makanan untuk dicerna.
"Selain maag dan diare, yang juga perlu diwaspadai adalah penyakit diabetes terutama bagi orang-orang yang mempunyai riwayat penyakit tersebut. Jika tidak bijaksana dalam mengatur makanannya, akan terjadi peningkatan kadar gula darah yang tidak diinginkan," katanya.
Ia mengatakan ketika Lebaran akan banyak makanan terutama yang manis dan berlemak. Makanan manis yang berasal dari karbohidrat sederhana akan mudah diserap tubuh.
"Hal itu akan memacu insulin naik. Jika insulin naik kemudian aktivitas fisik berkurang, akan menyebabkan penimbunan lemak, sehingga tubuh akan penuh lemak," katanya.
Menurut dia, gula diperlukan tubuh sekitar 50-60 persen. Gula penting bagi tubuh untuk diubah menjadi tenaga, tetapi jika berlebihan tidak baik bagi tubuh.
"Gula cepat diubah menjadi energi tubuh, gula mengandung hormon serotonin yang menimbulkan perasaan enak dan nyaman pada tubuh," katanya.
Berhubung gula cepat diubah oleh tubuh, rasa nyaman itu juga cepat hilang, sehingga biasanya tubuh secara alami ingin menambah makanan manis agar merasa nyaman kembali.
"Namun, efek yang ditimbulkan adalah penimbunan lemak pada tubuh, karena gula cepat diserap tubuh tanpa ada aktivitas yang seimbang. Kondisi itu ditambah makanan yang berlemak. Lemak trans merupakan lemak yang juga mudah diserap tubuh.
Ia mengatakan lemak yang menumpuk akan menjadi promotor atau pemicu
lemak-lemak jahat, sehingga jika konsumsi gula dan lemak berlebihan, maka tubuh akan benar-benar menjadi tempat penimbunan lemak.
Oleh karena itu, setiap orang harus bisa mengatur pola makan masing-masing dan pola hidup sehat.
Berpola hidup sehat dengan menyayangi tubuh, menjaga kesehatan, dan mengatur pola makan, karena kesehatan setiap orang tergantung orang itu sendiri.
Menurut dia, pada saat Lebaran lebih baik menyertakan menu sayuran dan buah-buahan, karena sayur dan buah-buahan mengandung karbohidrat dan gula yang alami.
"Dengan konsumsi gula dan lemak yang seimbang, karbohidrat yang baik,
kemudian mengatur kadar gula tidak meningkat, tidak perlu khawatir terhadap penyakit yang ditimbulkan dari makan berlebihan pada saat Lebaran," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009