Alatnya sudah terpasang dan sudah difungsikan kembali seperti biasa di kawasan Betoambari,
Baubau, Sultra (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memindahkan pemasangan alat deteksi dini gempa menyusul institusi itu pindah kantor baru ke Jalan Dayanu Ikhsanuddin, Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari.
Betoambari sendiri juga merupakan kawasan bandar udara (bandara) di Kota Baubau.
Kepala Pelaksana BPBD Baubau La Ode Muslimin Hibali, di Baubau, Jumat mengatakan, sebelumnya alat deteksi gempa itu terpasang sekitar dua tahun di kantor BPBD lama di Jalan Bhakti Abri, Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio.
"Alatnya sudah terpasang dan sudah difungsikan kembali seperti biasa di kawasan Betoambari," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya menyiapkan seorang operator yang menangani alat deteksi itu, yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan khusus. Alat serupa juga terpasang di kantor BMKG Baubau.
"Kalau gempa berpotensi tsunami kita bisa mengetahuinya dengan alat ini. Alat ini adalah bentuk dukungan dari BMKG kepada BPBD untuk bersama-sama melakukan pemantauan dan penyebarluasan informasi gempa," ujarnya.
Untuk membantu menyebarluaskan informasi jika adanya gempa dan berpotensi tsunami, kata dia, BMKG mengakses nomor telepon seluler pejabat terkait dan pihak-pihak terkait lainnya agar secepatnya dapat diketahui masyarakat luas.
"Sebaran informasi dikirim melalui 'SMS gateway', dan alat ini beroperasi 1 x 24 jam," katanya.
Dikatakannya, bila terjadi gempa berskala besar dengan tanda pergerakan air laut yang surut lebih jauh dari seperti biasanya akan terdeteksi dan tampak dilayar monitor yang terpasang.
"Kalau misalnya kondisinya demikian, kami segera turun ke wilayah pesisir untuk menyampaikan ke warga dan melaksanakan tahapan protokol evakuasi," demikian La Ode Muslimin Hibali.
Baca juga: Simulasi gempa, BPBD Baubau evakuasi 120 warga
Baca juga: Cegah COVID-19, penyemprotan disinfektan di Baubau-Sultra digencarkan
Baca juga: BPBD Baubau bangun 300 rambu jalur evakuasi bencana
Baca juga: BMKG: Sultra alami 185 gempa bumi sepanjang 2019
Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Yusran
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020