Islamabad (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sedikit-dikitnya 10 orang tewas dalam ledakan bom bunuh diri di Provinsi North West Frontier, Pakistan, media massa setempat melaporkan, Jumat.
Laporan itu mengungkapkan, ledakan bom bunuh diri itu terjadi di sebuah pertokoan di kota Kohat dan pasar tempat pertokoan itu hancur.
Ledakan itu menembus hingga ke sebuah restoran pinggir jalan ramai, halte tempat orang-orang naik bus dan angkutan kota.
Jaringan televisi setempat mengatakan 15 orang mengalami cedera dalam ledakan di distrik Kacha Pakha, sekitar 25 km dari Kohat.
Para saksi mata mengatakan ledakan bom itu merupakan serangan bunuh diri, namun polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki ledakan tersebut.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan itu, tapi pemerintah menuduh pihak gerilyawan Taliban melakukan serangan bom itu.
Beberapa ambulas telah dikirim ke tempat ledakan dari Kohat untuk menyelamatkan korban cedera karena di kawasan itu belum tersedia rumah sakit, kata para pejabat.
Polisi telah menutup jalan utama antara Kohat dan Hangu, kota penting lain di kawasan itu.
Sementara itu, militer Pakistan belakangan ini melancarkan serangan-serangan terhadap gerilyawan Taliban dan bergerak maju dari Swat ke Buner, ke arah selatan lagi menuju ibukota Pakistan, Islamabad.
Perdana Pakitan Menteri Yousuf Raza Gilani mendesak rakyat Pakistan bersatu melawan kelompok garis keras, yang menurutnya mengancam kedaulatan negara itu dan yang melanggar perjanjian perdamaian tersebut dengan melancarkan serangan-serangan.
Para pejabat PBB mengatakan, sekitar 2,4 juta orang mengungsi akibat pertempuran itu, suatu eksodus yang menurut kelompok-kelompok hak asasi merupakan perpindahan terbesar penduduk di Pakistan sejak negara itu terpisah dari India pada 1947.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009