New York, (ANTARA News) - Keberhasilan Polri yang akhirnya melalui penggerebekan dapat melumpuhkan tersangka teroris warga Malaysia paling dicari, Noordin M. Top, mendapat pujian dari Pemerintah Amerika Serikat.

Menurut keterangan Deplu AS, Kamis, dalam jumpa pers yang berlangsung di Washington, DC, juru bicara Deplu AS Philip J. Crowley mengatakan penggerebekan yang dilakukan kepolisian Indonesia itu merupakan kemajuan penting.

"Tentu saja, ini menunjukkan kemajuan penting yang dicapai Indonesia dalam memerangi kalangan politik garis keras," kata Crowley ketika menjawab pertanyaan.

Sebelumnya wartawan meminta komentar Crowley atas tewasnya "tersangka teroris paling dicari oleh kepolisian Indonesia"; apakah AS terlibat dalam pencarian tersangka serta apakah AS akan terlibat jika ada tindak lanjut dari hasil penggerebekan tersebut.

Baik wartawan yang bersangkutan maupun Crowley tidak menyebut-nyebut nama tersangka teroris yang dimaksud sebagai Noordin M. Top, yang oleh Polri telah dinyatakan tewas dalam penggerebekan di Solo, Jawa Tengah, pada Kamis waktu setempat.

Namun sejak Kamis dinihari, nama Noordin M. Top telah kerap disebut dan diberitakan oleh banyak media AS sebagai tersangka teroris paling dicari oleh Indonesia yang pada Kamis tewas di tangan Polri dalam penggerebekan di Solo.

Saat menjawab pertanyaan, Crowley hanya menyebutkan bahwa Polri telah melakukan penggrebekan pada hari Kamis terhadap sebuah rumah di Solo , Jawa Tengah yang ditinggali seorang tersangka teroris.

"Mengenai keterangan rincinya, kami akan mengacu kepada Pemerintah Indonesia," kata Crowley.

"Kami tidak ambil bagian dalam operasi-operasi tersebut (penggerebekan, red), juga tidak memberikan informasi yang mengarah terhadap dilakukannya penggerebekan," tambahnya.

Di Indonesia, kepastian tentang tewasnya gembong tersangka teroris Noordin M. Top dalam penggerebekan tim anti-teror Detasemen Khusus 88 di Kedamatan Jebres, Solo, telah diungkapkan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri di Jakarta, Kamis.

Kapolri mengatakan pihaknya memastikan jasad Noordin melalui sidik jari serta ciri-ciri fisik lainnya.

Menurut Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri , ada 14 titik di jari kiri maupun kanan Noordin yang memiliki kesamaan dengan sidik jari Noordin yang ada dalam daftar pencarian orang (DPO) yang dimiliki Polri sejak sembilan tahun sebelumnya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009