Mogadishu (ANTARA News) - Dua pemboman bunuh diri mengoyak markas pasukan pemelihara perdamaian Uni Afrika (AU) di Somalia, Kamis, sehingga menewaskan 14 prajurit dalam serangan paling mematikan semacam itu terhadap misi tersebut.
"Dua bom meledak di markas pasukan itu di satu kompleks yang dijaga ketat di bandar udara Mogadishu, kata AU dalam satu pernyataan yang mengutuk apa yang disebutnya "serangan barbar". AFP melaporkan bahwa peristiwa itu juga melukai sedikit-dikitnya 15 prajurit lainnya.
"Pejuang Islam" mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Di antara mereka yang tewas adalah Wakil Komandan AMISOM, Mayor Jenderal Juvenal Niyonguruza dari Burundi", yang akan segera menyelesaikan masa tugasnya di Somalia, kata juru bicara militer Uganda Letnan Kolonel Felix Kulayigye.
Sebanyak 10 prajurit Burundi tewas, kata juru bicara militer negeri itu Lazare Nduyahi. Empat prajurit Uganda juga kehilangan nyawa mereka.
Komandan prajurit pemelihara perdamaian tersebut Jenderal Nathan Mugisha, yang baru bulan lalu memangku jabatan itu, menderita luka ringan.
Kondisi seputar serangan Kamis tersebut tidak jelas tapi beberapa saksi mata mengatakan pembom memasuki kompleks itu dengan menggunakan dua kendaraan yang memiliki lambang PBB.
Kulayigye, yang mengatakan Mugisha baru akan menjadi tuan rumah perundingan di kompleks tersebut, mengatakan kedua pembom memasuki kompleks "bersama sekelompok orang yang datang untuk mengadakan pembicaraan". Namun ia tidak memberi perincian.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk ledakan tersebut dengan "sangat keras".
Sementara itu Ethiopia, yang pada waktu lalu pernah mengirim tentara guna meningkatkan pasukan pemerintah, menyerukan campur-tangan segera internasional.
Juru bicara pemerintah Somalia Abdulkadir Walayo mengutuk "serangan teror itu, yang ia katakan dilancarkan oleh dua penjahat yang mobil PBB yang dicuri".
Enam prajurit yang menderita luka serius dibawa melalui udara ke Nairobi,Kenya kata seorang pejabat polisi yang tak ingin disebutkan jatidirinya. Sedikitnya 15 prajurit cedera dalam ledakan tersebut dan sisanya diperkirakan diangkut Kamis malam.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009