Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar merupakan indikasi positif.

"Kita percaya ini akan semakin membaik walaupun faktor kurs itu banyak yang memicunya," ujarnya di Jakarta, Kamis malam.

Ia menambahkan bahwa secara fundamental sejak dua minggu lalu rupiah seharusnya menguat namun masih banyak faktor negatif seperti sentimen pasar yang membuatnya memburuk.

"Pada dasarnya secara fundamental telah membaik, jadi kita benar-benar menunggu nilai tukar rupiah membaik," ujarnya.

Sekarang ini, ia mengatakan kondisinya telah membaik walau juga dapat memburuk kembali asalkan volatilitasnya jangan terlalu tinggi.

"Kalau sesuatu itu membaik lalu kemudian stabil dalam kondisi membaik berarti volatilitasnya tidak tinggi dan kami melihat itu sebagai sesuatu yang positif," ujarnya.

Darmin melihat upaya Amerika Serikat (AS) dalam mengatasi krisis global juga membantu upaya penguatan nilai rupiah terhadap dolar.

"Kita melihat bahwa setelah AS berjuang melakukan stimulus dan bailout dalam mengatasi krisis berarti dolar jumlahnya bertambah dalam jumlah besar sehingga secara fundamental membuat mata uang negara lain menguat termasuk Rupiah," ujarnya.

Ia memprediksi kondisi ini dapat berlanjut hingga tahun depan dan melihat situasi saat ini masih positif.

BI sendiri dengan kondisi menguatnya nilai tukar rupiah tidak berupaya untuk melakukan intervensi untuk menahan penguatan Rupiah.

"Kita tidak melakukan intervensi untuk menahan penguatan rupiah," ujar Darmin.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009