Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR Trimedya Pandjaitan bersama wakil Komisi I, Sidarta mendatangi ruang forensik kedokteran RS Polri, Kamis (17/9) sekitar pukul 15.30 WIB.

Usai melihat empat mayat yang tewas diberondong peluru Densus 88, Trimedya meyakini salah satu mayat adalah gembong teroris Noordin M Top. "Saya melihat dari gingsul dan tahi lalat dan postur tubuh kalau ada mayat Noordin M Top," ujar Trimedya.

Namun untuk lebih pastinya, Trimedya mengatakan menunggu keterangan resmi dari Kapolri Jendral Pol Bambang Hendarso Danuri.

Dijelaskan Sidarta, mayat yang diduga Noordin M Top kondisinya utuh, hanya bagian kepala belakangnya hancur. "Saya lihat mayat Noordin itu utuh," jelas Sidarta.

Kedua anggota DPR itu pun menjelaskan, kalau yang tewas salah satunya Noordin M Top teroris satu milyar.

Sementara itu Kapolri, Kamis sekitar pukul 16:10 WIB menyatakan bahwa salah satu teroris yang tewas tertembak adalah Noordin M Top berdasarkan analisa dari 14 titik sidik jari.

"Dari 14 titik sidik jari ternyata cocok dengan sidik jari Noordin M Top, tetapi kita tetap akan melanjutkan dengan tes DNA," katanya dalam jumpa pers di Mabes Polri.

Penyergapan dilakukan aparat Densus 88 Antiteror Polri sejak Rabu (16/9) malam hingga Kamis pagi di sebuah rumah yang berlokasi di Kampung Kepuh Sari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Dalam penyergapan itu empat orang teroris tewas dan tiga lainnya selamat.

Di dalam rumah tersebut, polisi juga menemukan berkarung-karung bahan peledak serta senjata api jenis M-16.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009