Kudus (ANTARA News) - Keluarga Bagus Budi Pranoto alias Urwah salah satu gembong teroris yang berada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dipastikan belum mengetahui informasi bahwa Bagus disergap oleh anggota Densus 88 Mabes Polri di Kampung Madaran, Solo.

"Kemungkinan besar ayah Bagus, Isman belum mengetahui informasi penyergapan aparat di Solo, mengingat sejak pagi keluar rumah untuk berjualan penjemur padi," kata salah seorang teman dekat Isman, Taufiq Ahmad, di Kudus, Kamis.

Selain itu, kata dia, keluarga Bagus dimungkinkan juga belum menonton televisi, sehingga belum mengetahui adanya penyergapan di salah satu rumah yang dimungkinkan salah seorang penghuninya adalah Bagus.

"Istri Isman, Muslikhah yang saat ini ada di rumah dimungkinkan juga belum mengetahui informasi terkait Bagus," ujarnya.

Terkait dengan informasi resmi dari pihak terkait terkait kematian Bagus, kata Taufiq, hingga kini belum ada. "Saya mengetahui informasi Bagus disergap justru dari televisi," ujarnya.

Berdasarkan informasi di televisi, katanya, salah seorang dari empat penghuni rumah yang diduga tewas dalam aksi penyergapan di Kampung Madaran sejak Kamis (17/9) dini hari, adalah Bagus.

"Bahkan, informasi dugaan kematian Bagus diperkuat dengan menunjukkan fotonya. Jika belum ada kepastian, tentu tidak perlu menunjukkan fotonya," ujarnya.

Meski demikian, kata dia, kepastian kematian Bagus harus menunggu pernyataan resmi dari pihak terkait. "Jika memang sudah meninggal, keluarga tentu berharap jenazahnya dimakamkan di Kudus," ujarnya.

Ia berharap, keluarga Bagus lebih sabar dan tabah menerima informasi ini. "Sebagai orang beriman, harus tabah menerima berita kurang baik," ujarnya.

Disinggung soal keseharian Bagus ketika di rumah, katanya, dia merupakan orang yang baik dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda perilaku kurang baik.

"Saya terakhir bertemu dengan Bagus ketika menjenguk di LP Cipinang beberapa tahun lalu, menjelang kebebasannya," ujarnya.

Meskipun pemberitaan di televisi Bagus dinyatakan meninggal, Taufiq berharap, informasi kematian Bagus tidak benar. "Jika benar, kita hanya bisa pasrah dan berserah diri kepada Allah," ujarnya.

Sementara itu, tetangga Bagus, Marsaid mengatakan, pihaknya baru mengetahui informasi penyergapan di salah satu rumah warga di Solo, salah seorang penghuninya adalah Bagus.

"Bagus merupakan orang yang dikenal baik dan ramah selama berada di rumah," ujarnya.

Terkait adanya dugaan Bagus meninggal, katanya, pihaknya hanya menyerahkan ketentuan nasib Bagus kepada Allah. "Kepastian Bagus meninggal atau belum tentu harus menunggu pernyataan resmi dari pihak terkait," ujarnya.

Bagus diduga kuat terlibat dalam jaringan teroris yang melakukan pengeboman di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton beberapa waktu lalu. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009