Solo (ANTARA News) - Suara ledakan keras seperti bom sebanyak dua kali terdengar saat aparat kepolisian menggerebek sebuah rumah yang diduga dihuni teroris, di Kampung Kepoh Sari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Kamis.
Wartawan ANTARA dari lokasi kejadian melaporkan, bahwa suara ledakan seperti bom terdengar keras sekali dari jarak sekitar 300 meter dari lokasi rumah yang digerebek oleh polisi.
Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 05:15 WIB dan ledakan kedua sekitar pukul 05:35 WIB.
Namun, belum diketahui apakah suara ledakan itu dari pihak polisi atau dari pihak penghuni rumah yang diduga teroris itu.
Selain itu, juga terdengar suara rentetan senjata api di lokasi rumah penyergapan dan suara itu masih berlangsung sejak Rabu (16/9) sekitar pukul 23.00 WIB hingga sekarang.
Sementara masyarakat setempat yang ingin melihat baku tembak antara polisi dengan sekawanan orang yang diduga teroris itu semakin banyak di sekitar lokasi kejadian.
Mereka tidak diperbolehkan mendekati di lokasi kejadian, mereka hanya dapat melihat dari jarak sekitar 300-an meter dari rumah kontrakan yang dihuni Susilo alis Adeb itu.
Masyarakat di lokasi kejadian sejak waktunya sahur puasa hingga sekarang pukul 06.00 WIB terus berdatangan ingin melihat secara langsung dari dekat peristiwa baku tembak itu.
Sementara polisi melakukan penyergapan di rumah milik Totok itu yang diketahui dikontrak oleh Susilo alias Adeb diduga sebagai tempat persembunyian Bagus Budi Pranata alias Urwah atau salah satu DPO teroris.
Namun hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian, tentang penyergapan itu, tetapi diduga rumah kontrakan sebagai salah satu persembunyian teroris.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
mari satu kata USIR BAASYIR dari bumi pertiwi , juga antek antek teroris yang lain !!!
Pasukan Si noordin nggak ngetop ini kemana-mana selalu bawa senjata peledak dan bedil.
tentu saja pihak keamanan nggak mau ambil resiko berat (nyawa sendiri taruhannya).
di suruh nyerah malah nyerang.Ya apa boleh buat.
Tembak mampuzz baru tau rasa.
yg bikin gue heran bangsa indonesia pada muslim /ah setia dan taat pd peraturan si setan ini.
IQ nya udah pada nyungseb ke jamban.
Namanya sergap, pasti pake baju sipil, 6-8 orang per tim seperti waktu Dai Bachtiar mimpin sergapan Dr Azahari, diintai berhari2 dari rumah sebelah yang disewa polisi, lalu dikurung malam2 bukan siang, itu baru profesioal namanya.
Makin kesini SBY dan Kapolri Bambang makin seperti orang2 baru ya, tidak profesional? Cuma balas dendam