Solo (ANTARA News) - Baku tembak antara polisi dengan orang yang diduga teroris di sebuah rumah di Kampung Kepoh Sari, Kelurahan Mojosongo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, sekitar pukul 02:45 WIB, kembali terdengar setelah sempat berhenti sekitar satu jam.
Dari lokasi kejadian ANTARA melaporkan, suara tembakan kembali terdengar sekitar 300 meter dari tempat baku tembak dini itu terjadi, kemudian lima menit setelah itu satu truk Ford Ranger milik polisi yang diduga membawa amunisi masuk lokasi itu, terdengar kembali suara tembakan tersebut.
Masing-masing satu unit mobil Panser Barra Cuda, Gegana, dan Brimob Polda Jateng juga terlihat bergerak menuju lokasi itu.
Sekitar pukul 03:05 WIB juga terdengar teriakan seseorang memanggil tim kesehatan tetapi belum diketahui apakah ada di antara kedua pihak yang tertembak dalam peristiwa itu
Suara baku tembak terhenti sekitar pukul 03:05 WIB, sekitar lima menit kemudian tim kesehatan dengan mobil ambulans masuk lokasi, namun sekitar pukul 03:30 WIB terdengar lagi suara tembakan.
Keterangan yang diperoleh dari warga setempat, pemilik rumah yang digerebek polisi tersebut bernama Totok, warga RT 3 RW 11 Desa Kepoh Sari, sedangkan penghuni rumah kontrakan itu bernama Susilo alias Adeb.
Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib menyangkut kebenaran pemilik rumah itu bernama Totok.
Ketua RT 3 RW 11, Desa Kepoh Sari, Suratmin, menjelaskan, Susilo menempati rumah kontrakan itu sejak sekitar enam bulan lalu, namun selama sekitar tiga bulan pertama menempati rumah dia tidak pernah berinteraksi dengan warga sekitar.
Susilo, katanya, sempat memberikan kartu tanda penduduk dan kartu keluarga kepadanya sebagai ketua RT, saat awal menempati rumah itu.
Susilo, sebelumnya penduduk RT 2 RW 11, Kampung Kagokan, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta.
Suratmin mengungkapkan, polisi memintanya mengevakuasi enam kepala keluarga yang tinggal di sekitar rumah itu ke tempat yang relatif lebih aman.
"Sebelum rumah itu digerebek, saya diminta polisi untuk mengevakuasi mereka," katanya.
Ia mengaku tidak mengetahui secara persis orang yang berada di dalam rumah yang digerebek polisi itu, tetapi dia menduga rumah itu adalah tempat persembunyian salah satu anggota jaringan teroris yang bernama Bagus Budi Pradana. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009