Cianjur (ANTARA News) - Cabe merah keriting menghilang di beberapa pasar tradisional di Cianjur Kamis, menyusul kelangkaan komoditi ini disertai lonjakan harga yang sangat tajam.
Harga meroket Rp25.000 per kilogram dari harga standard Rp12.000 per kilogram bahkan beberapa pedagang besar mengalami kekosongan stok.
Hal tersebut dibenarkan H Udin, pedagang besar di Pasar Subuh Muka Cianjur. Sejak 2 hari terakhir, ia dan puluhan pedagang sayur di pasar itu, sudah tidak mendapatkan stok cabai.
"Pagi ini kami belum juga mendapatkan cabai merah keriting meskipun telah memesan ke Pasar Caringin dan Induk Jakarta," katanya.
Sementara itu harga cabai merah saat ini di jual Rp40.000 per kilogram, cabai hijau Rp12.000 per kilogram dan cabai rawit Rp8.000 per kilogram.
Menghilangnya cabe merah keriting dari pasaran diakibatkan tidak adanya stok dari bandar besar dan musim kemarau yang berkepanjangan.
"Sudah dua hari terakhir cabe merah keriting sulit didapat, selain harganya yang mahal, barangnya pun tidak ada," kata Yoni pedagang di Pasar Subuh Cipanas.
Wiwin (50) ibu rumah tangga warga Cipanas, masih mendapatkan cabai merah keriting untuk keperluan warung nasinya. Namun ia harus menebus dengan harga sangat tinggi.
"Saya dapat setengah kilo dengan harga Rp26.000. Sudah dua hari ini harga cabai meroket dan barangnya sulit didapat," ungkapnya.
Kelangkaan cabe merah, ungkap beberapa orang pedagang besar di pasar di Cianjur dan Cipanas, diprediksi akan terjadi kenaikan harga yang cukup tajam menjelang lebaran.
"Selain hasil panen yang kurang, perkiraan kami ini permainan tengkulak besar untuk menaikan harga menjelang lebaran," kata Usman diamini pedagang lainnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009