Revitalisasi kawasan dan evaluasi program dilakukan secara bertahap untuk mempersiapkan destinasi yang berkualitas dengan standar protokol kesehatan

Sleman (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) melakukan berbagai persiapan untuk simulasi praoperasional di kawasan Candi Prambanan, Kamis.

Persiapan yang dilakukan meliputi sisi pelayanan, fasilitas, serta sistem protokol COVID-19 yang mengacu tiga prinsip utama, yakni kesehatan, kebersihan, dan keamanan.

"Revitalisasi kawasan dan evaluasi program dilakukan secara bertahap untuk mempersiapkan destinasi yang berkualitas dengan standar protokol kesehatan dengan mengacu ketentuan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan," kata Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan & Ratu Boko Edy Setijono.

Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang akan menerapkan program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) di setiap destinasi pariwisata.

"Beberapa waktu lalu kami telah melakukan revitalisasi di beberapa area untuk menunjang protokol kesehatan yang dilakukan dengan ketat. Kini saatnya kita lakukan simulasi untuk penerapan standar 'new normal' di kawasan Taman Wisata Candi yang kita kelola," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan simulasi ini dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan penerapan standar protokol kesehatan dalam menerima kunjungan wisatawan nanti.


Baca juga: TWC akan beri stiker penanda suhu tubuh kepada pengunjung
Baca juga: TWC berharap Kemendikbud buka kembali wisata candi pada Juni

"Rencana simulasi ini tentunya telah mendapatkan izin dari Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID dari masing-masing pemerintah daerah," katanya.

Edy mengatakan, penerapan standar normal baru Pariwisata yang dilakukan di destinasi TWC untuk seluruh wisatawan yang masuk harus mengikuti protokol kesehatan antara lain, menggunakan masker, melakukan cuci tangan, melewati Chamber disinvektan dan pengecekan suhu tubuh.

Kemudian melakukan "visitor management" dengan menerapkan 'physical distancing", meminimalkan pembayaran dengan cash/cashless, menyediakan hand washing di beberapa titik, pemasangan tanda dan papan informasi protokol COVID-19 serta mempersiapkan klinik kesehatan untuk wisatawan yang sakit.

"Setelah melakukan simulasi penerapan standar 'new normal' tersebut, kami akan melakukan evaluasi dan hasilnya akan kami laporkan, baik ke Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata serta ke pemerintah daerah terkait. Hal ini untuk memastikan bahwa destinasi kami sudah siap dalam menerima wisatawan di masa pandemi ini," katanya.

Ia mengatakan, PT TWC sebagai pengelola destinasi "Super Prioritas" harus menjadi "role model' penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi destinasi-destinasi lain di Indonesia.

"Selain wisatawan yang melakukan penerapan standar 'new normal', sebagai aset utama perusahaan, para karyawan PT TWC yang bertugas di lapangan telah dibekali peralatan pengamanan diri sesuai dengan standar protokol kesehatan serta dibantu dengan layanan 'Costumer Service' yang aktif menyampaikan imbauan kepada pengunjung untuk tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan selama berada di kawasan TWC," katanya.

Selain itu TWC juga melakukan upaya menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan di lokasi pedagang, dengan menerapkan protokol kesehatan serta mengadakan sosialisasi kepada para koordiantor pedagang untuk menjalankan protokol COVID-19 di area sekitar kios pedagang yang ada di kawasan destinasi.

"Kami berharap hasil simulasi dan evaluasi dapat berjalan dengan lancar, sehingga destinasi yang kami kelola segera dapat dibuka kembali tentunya setelah mendapatkan izin dari pemerintah daerah
terkait," katanya.

Baca juga: Wisata Candi Borobudur-Prambanan kembali dibuka awal Juni
Baca juga: PT TWC terapkan pelayanan berbasis keselamatan wisatawan candi

PT TWC Borobudur Prambanan & Ratu Boko melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan menuju new normal pariwisata. Foto Antara Victorianus Sat Pranyoto

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020