Hari ini kami bersama Kapolda Jatim meresmikan 35 Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan sekitar 350 Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo siap diresmikan secara bertahap sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Hari ini kami bersama Kapolda Jatim meresmikan 35 Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di kawasan Tanjung Perak," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Baca juga: Di tapal kuda Jatim, Unibraw sosialisasi "kampung tangguh"
Tidak hanya itu, kata dia, pihaknya juga akan meresmikan mal tangguh, pasar tangguh dan tempat ibadah tangguh serta industri tangguh.
"Nantinya, kami juga akan meresmikan sekolah tangguh. Meskipun belum masuk sekolah, tapi kami berkomunikasi dengan sekolah dan para wali murid untuk menyiapkan protokol tersebut," katanya.
Baca juga: Kapolda: COVID-19 Surabaya ditekan lewat optimalisasi kampung tangguh
Risma mengatakan, pihaknya telah menghadiri penandatanganan komitmen bersama terkait pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di wilayah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis ini.
Risma berterima kasih kepada seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur lantaran Kota Surabaya dapat menjalankan protokol-protokol kesehatan dan dapat menjalankan roda perekonomian. Ia juga mengaku tugas tersebut memanglah tidak mudah.
"Tapi harus kami lakukan. Mengingat warga kami juga harus melanjutkan kehidupan mereka untuk mencari nafkah," kata Risma.
Baca juga: Menko PMK inginkan kampung tangguh jadi percontohan nasional
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini mengakui bahwa tanggung jawab tersebut memang cukup besar. Meskipun begitu, ia akan sekuat tenaga bekerja keras dan berusaha untuk memegang komitmen itu, terutama dalam hal mencegah penyebaran COVID-19.
Bahkan, ia menegaskan akan terus melakukan pelacakan warga yang terpapar COVID-19 ke sejumlah wilayah yang tersebar di Kota Pahlawan.
Selain itu, Risma menjelaskan bahwa sampai saat ini Pemerintah Kota Surabaya terus gencar menggelar uji cepat dan uji usap. Meskipun, saat ini jumlah warga yang reaktif sudah mulai mengalami penurunan.
"Hari ini kami juga melakukan uji usap terhadap 280 warga," katanya.
Baca juga: Polda Jatim tinjau kesiapan kampung tangguh di Kediri
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya Eddy Christijanto meminta seluruh masyarakat dan para pelaku usaha menggalakkan protokol kesehatan yang sudah diatur dalam Peratuwan Wali Kota Surabaya. Menurutnya, hal ini adalah wujud pemkot dalam menyeimbangkan kesehatan dan perekonomian.
"Ibu Wali Kota sudah melakukan teleconference dengan 34 pengelola mal. Mereka sudah berdiskusi dan sudah bersedia membentuk mal tangguh ini. Jadi, mereka yang akan mengawasi. Apabila ada pelanggaran, kami akan melanjutkan proses tindak lanjut yang humanis dan persuasif kepada pengelola usaha," katanya.
Baca juga: "Kampung Tangguh Semeru" diapresiasi ikut tekan penyebaran COVID-19
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020