Jakarta (ANTARA News) - Mantan libero nasional era 1997-1993 Herry Kiswanto masih belum dapat memastikan akan melatih klub mana pada musim kompetisi 2009/2010.

"Meskipun sudah ada beberapa tim atau klub yang meminta saya, tapi saya belum bisa memastikan akan melatih klub mana pada musim nanti," ujar Herry Kiswanto ketika dihubungi, Rabu.

Pelatih yang mengantongi Lisensi A kelahiran Banda Aceh 25 April 1955 ini mengaku sedang sibuk merenovasi rumah tinggalnya di Kompleks Antapani, Bandung, Jawa Barat. Terakhir kali ia menangani tim Persiraja Banda Aceh dan Persikab Kabupaten Bandung.

Sebagai mantan pemain Herry yang akrab disapa Akang mengaku tak bisa dipisahkan dari dunia sepakbola. Ia pernah menjadi pemain Persib Bandung (1976-1979), Pardedetex Medan (1979-1983), Yanita Utama Bogor (1983-1984), Krama Yudha Tiga Berlian (1985-1991), Assyabaab Salim Grup Surabaya (1991-1993), PS Bandung Raya (1993-1996) dan menghuni tim nasional sejak 1979 hingga 1993.

Namun ketika didesak tim mana yang telah meminangnya sebagai pelatih baik klub Liga Super maupun Divisi Utama, Herry masih enggan mengungkapkannya. Ia mengaku tak mau terburu-buru memilih klub dan tak ingin kejadian terhenti di tengah jalan karena ketiadaan dana kembali menimpanya.

Sebagai pelatih maupun mantan pemain, Herry mengaku sangat sedih jika sebuah tim harus terhenti di tengah jalan hanya akibat ketiadaan dana seperti pernah dialaminya saat menangani Persiraja pada musim tahun lalu.

"Saya akan melihat-lihat dulu klub yang sudah mengajak saya dan saya tidak mau terburu-buru menerimanya. Disamping itu saya sekarang sedang sibuk jadi mandor merenovasi rumah saya," ujarnya.

Herry Kiswanto adalah salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia. Dalam karirnya ia hanya pernah mendapat sekali kartu kuning yaitu ketika membela Krama Yudha Tiga Berlian melawan Pelita Jaya di era Kompetisi Galatama.

Setelah sukses meloloskan klub Persmin Minahasa ke kompetisi Super Liga pada musim 2007/2008, ia kemudian dikontrak oleh klub Persiraja Banda Aceh sebagai pelatih kepala di kompetisi Divisi Utama musim 2008/2009.

Menyusul terjadinya krisis internal terkait masalah pendanaan di tubuh Persiraja Banda Aceh yang juga menimpa banyak klub sepak bola di Tanah Air, sejak berakhirnya putaran pertama kompetisi Divisi Utama ia memutuskan mundur dari Persiraja Banda dan langsung kontrak menangani klub Persikab Bandung menggantikan pelatih Deni Syamsuddin.

Secara keseluruhan dalam karirnya sebagai pelatih ia pernah menangani Persija Jakarta (1996), PSIS Semarang (2004), Persikabo Bogor (2004), PSS Sleman (2005), Persmin Minahasa (2007), Persiraja Banda Aceh (2008) dan Persikab Bandung (2009).(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009