Jakarta, 16/9 (ANTARA) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir. Jero Wacik, SE mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan devisa pariwisata tidak membutuhkan anggaran yang besar mengingat sarana dan prasarana pariwisata yang kita miliki cukup memadai.

"Untuk meningkatkan devisa pariwisata kita tinggal memperbaiki kemasan serta gencar mempromosikan saja sehingga tidak membutuhkan tambahan dana anggaran yang besar," kata Menbudpar Jero Wacik ketika menerima penghargaan Hildiktipari (Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia) dan sertifikat Tedqual (Tourism Education Quality ) dari UN-WTO di balairung Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (16/9).

Membudpar Jero Wacik mengatakan, tahun 2008 sektor pariwisata menghasilkan devisa US$ 7,5 miliar dan dari pengeluaran wisatawan nusantara (wisnus) sebesar Rp 123 triliun, sedangkan anggaran (APBN) Depbudpar pada 2008 kurang dari Rp 1 triliun. Sementara itu kalau anggaran Budpar Rp 2 triliun, devisa yang dihasilkan pariwisata bisa mencapai Rp 100 triliun. "Ini artinya dengan tambahan dana yang sedikit, pariwisata bisa menghasilkan devisa yang besar," kata Menbudpar.

Sementara itu dalam kesempatan terspisah, Sekjen Depbudpar Wardiyatmo mengatakan, pagu anggaran Depbudpar dalam APBN 2010 sebesar Rp 1,366 triliun. Sebelumnya Komisi X DPR-RI telah mengupayakan agar pagu anggaran Depbudpar tahun 2010 sebesar Rp 1,5 triliun atau naik sekitar Rp 140 miliar dari pagu indikatif yang ditetapkan Bappenas bersama Menteri Keuangan sebesar Rp 1,16 triliun serta revisi tambahan anggaran sebesar Rp 200 miliar.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Surya Dharma, Kepala Pusat Penerangan dan Humas, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009