Sidoarjo (ANTARA News) - Korban lumpur yang berasal dari Desa Besuki, Pejarakan, dan Kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, meminta agar uang kontrakan rumah lanjutan segera dicairkan sebelum Lebaran.

"Kami meminta supaya pencairan uang kontrakan lanjutan itu segara dilakukan. Mengingat, saat ini kami sudah tidak memiliki penghasilan lagi," kata Imam B, salah satu korban lumpur yang bersama warga lainnya mendatangi kantor kecamatan setempat, Rabu.

Uang kontrakan itu, kata dia, nantinya akan dipergunakan untuk menutupi kebutuhan Lebaran.

"Karena kami sudah tidak memiliki penghasilan lagi, kami meminta supaya pencairan uang kontrakan tersebut dipercepat mengingat Lebaran kurang beberapa hari lagi," katanya.

Ia menjelaskan, dengan adanya uang kontrakan lanjutan tersebut, diharapkan bisa membuat warga menjadi tidak terbebani dengan kebutuhan seputar Lebaran.

"Harapan kami, uang tersebut segera dicairkan tanpa harus menunggu waktu lebih lama lagi," katanya berharap.

Sementara itu, Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Ahmad Zulkarnaen mengatakan, uang kontrak itu diberikan kepada tiga desa selama mereka belum mendapatkan pelunasan 80 persen.

Kendalanya, pelunasan itu harus menunggu selesainya ganti rugi dalam area peta terdampak yang menjadi tanggung jawab Lapindo yang belum selesai.

"Tiga Desa itu mendapat bansos uang kontrakan senilai Rp2,5 juta/tahun dari pemerintah karena ganti ruginya ditanggung pemerintah," katanya.

Ia mengatakan, untuk pelunasan 80 persen bagi tiga desa itu pencairannya sudah diusulkan dalam dua tahap. Tahun ini 30 persen, sisanya 50 persen tahun depan.

"Namun itu masih dalam tahapan pembahasan di tingkat pusat," katanya.

Terkait dengan penanganan lumpur luapan Lumpur Lapindo, kata dia, BPLS saat ini masih berkonsentrasi untuk melakukan pembuangan lumpur ke Kali Porong.

"Untuk sementara kami masih terfokus untuk mengalirkan lumpur ke Kali Porong, mengingat kondisi tanggul saat ini masih dalam proses peninggian hingga elevasi sebelas meter," katanya.

Ia juga menyatakan, jika jalan Raya Porong siap untuk menyambut arus mudik Lebaran tanpa harus terganggu dengan luberan lumpur yang keluar dari tanggul.

"Kami yakin jika kondisi tanggul saat ini sudah kuat dan mampu menampung luapan lumpur tanpa harus mengganggu arus mudik yang melintas di Jalan Raya Porong," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009