Washington,(ANTARA News) - Kelompok garis keras Shebab yang punya hubungan dengan jaringan Al Qaida Somalia mengaku bahwa salah seorang komandannya tewas dalam serangan militer Amerika Serikat, kata Kelompok Intelijen SITE Selasa.
Kelompok Shebab `mengakui kematian salah seorang komandannya ... dan sekelompok pejuangnya dalam komunike yang dikeluarkan oleh forum jihad itu," kata SITE, sebagaimana dikutip dari AFP.
Para pejabat AS membenarkan serangan itu Senin, dan mengatakan bahwa komandan Shebab, Saleh Ali Saleh Nabhan telah tewas dalam operasi itu.
Nabhan adalah warga Kenya yang dicari oleh FBI sejak serangan anti-Israel 2002 di Mombasa.
Shebab menempatkan pernyataan itu pada laman Internet Global Islamic Media Front yang mengindikasikan, bahwa `enam helikopter ikut ambil bagian dalam serangan itu dan melepaskan tembakan gencar pada satu sasaran yang berada di dalam mobil yang dikendarai oleh para pejuang,` menurut SITE.
"Mereka mengatakan bahwa dua dari helikopter itu mendarat dan para pejuang membalas serangan mereka dalam pertempuran sekitar satu jam, namun kemudian berhasil dikuasai oleh empat helikopter lainnya."
Pada Selasa pagi, seorang komandan tinggi Shebab mengatakan kepada AFP bahwa kelompok itu `melakukan serangan balasan terhadap serangan serangan yang dilakukan tiba-tiba itu.`
"Amerika Serikat adalah musuh Islam dan kami tidak akan pernah berharap maaf dari mereka, ataupun mereka berharap maaf dari kami," kata anggota kelompok garis keras itu.
"Kami sedang menyelidiki masalah dan apakah ada warga Somalia yang membantu para penyerang, jika ada dia baik pria ataupun wanita harus menghadapi hukuman Allah," kata pejuang itu, yang tak bersedia disebut namanya.
Pemerintah wilayah Lower Shabelle di mana serangan itu terjadi mengatakan, tiga penduduk sipil tewas dalam operasi, tapi rinciannya tidak disebutkan.
ABC News melaporkan bahwa sedikitnya satu helikopter AS terlibat dalam serangan, bersama dengan dukungan dari satu kapal Angkatan Laut AS di lepas pantai yang memantau situasi dan memberi bantuan jika diperlukan.
Jenazah Nabhan dibawa untuk diperiksa AS, kata ABC, jaringan televisi AS itu.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009