Jakarta (ANTARA News) - Rusia ingin meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia termasuk Indonesia bahkan mengharapkan investasi untuk pengembangan wilayah Siberia dan Timur Jauh yang juga merupakan kawasan Asia Pasifik.
Hal itu dikemukakan Ketua Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan(P2K2) Amerika dan Eropa (Amerop) Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Departemen Luar Negeri Indonesia, Teiseran Foun Cornelis sebagaimana disampaikan oleh Koordinator Fungsi Politik KBRI Moskow Berlian Napitupulu kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Departemen Luar Negeri melakukan kunjungan ke beberapa pusat pengkajian atau "think tank "di Moskow sebagai suatu langkah saling mengisi.
Dalam pertemuan itu , dibicarakan secara mendalam hubungan internasional dalam menghadapi perubahan konstelasi dewasa ini yang disebutkan Rusia lebih berpaling ke Asia Pasifik.
"Dewasa ini, Federasi Rusia sedang mengarahkan perhatiannya ke kawasan Asia Pasifik, antara lain karena kawasan Asia Pasifik merupakan pusat pertumbuhan yang dinamis," ujar Teiseran Foun Cornelis .
Lebih lanjut Cornelis mengatakan bahwa ia bersama timnya datang ke Moskow sejak 9 September untuk mengadakan diskusi meja bundar mengenai Russia`s Geostrategic Role in Asia Pacific Region.
Selama kunjungan di Moskow, tim BPPK mengadakan pertemuan dengan para pakar independen dari tiga "think tank "utama di Moskow yaitu Carnegie Endowment cabang Moskow, Center for Policy Studies (PIR Center) dan Institute of World Economy and International Relations (IMEMO).
Diskusi meja bundar tersebut dilakukan untuk memperoleh keterangan langsung yang mendalam atau insight information tentang perspesktif dan langkah-langkah yang dilakukan Rusia dalam menghadapi arsitektur regional/internasional yang berubah dan strategi Rusia dalam mengembangkan hubungannya dengan negara-negara Asia Pasifik.
Diskusi tersebut juga mencakup situasi dalam negeri Rusia, kebijakan energi Rusia, kebijakan pertahanan dan keamanan Rusia serta hubungan Rusia dengan sejumlah negara di dunia.
Kegiatan ini merupakan inisiatif BPPK Deplu dan pertama kali diadakan dengan lembaga "think tank"di Moskow Rusia.
Ia menegaskan bahwa diskusi berlangsung secara intensif dan terbuka sehingga sangat bermanfaat sebagai masukan bagi perencanaan kebijakan yang akan dilakukan oleh BPPK Deplu.
Diharapkannya bahwa diskusi serupa dapat berlanjut di masa mendatang baik di Rusia maupun di Indonesia dengan tema-tema yang actual dan yang menjadi kepentingan bersama.
Dalam diskusi tersebut, Cornelis didampingi dua staf Pusat Kawasan Amerop BPPK Deplu dan staf Politik KBRI Moskow. (*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009