Bandung (ANTARA News) - Sesosok mayat wanita ditemukan mengambang di Sungai Cikapundung, Bandung, Jabar, Selasa, sekitar pukul 08.30 WIB.

Mayat wanita yang belum diidentifikasi itu ditemukan dalam karung, dan menggegerkan warga serta para pedagang sekitar sungai itu.

Mayat itu pertama kali ditemukan oleh Yusuf Supriadi (38), saat dia akan membersihkan sungai. Petugas kebersihan Sungai Cikapundung itu melihat sebuah karung mencurigakan.

"Pas saya lihat lebih dekat, ternyata di dalam karung itu terlihat kayak punggung yang menyembul," ujar Yusuf.

Setelah melihat temuan tersebut, Yusuf melapor ke ketua RT setempat, yang selanjutnya dilaporkan ke Polresta Bandung Tengah dan Polwiltabes Bandung. Tidak lama, petugas datang dan mengangkat karung tersebut.

Saat dibuka, petugas kaget setelah mendapati isi karung adalah mayat perempuan yang diduga baru berusia 18 hingga 20 tahun.

Berdasarkan proses identifikasi polisi, bisa dipastikan jika perempuan itu merupakan korban pembunuhan. Namun, petugas masih menyelidikinya.

Pada saat proses identifikasi, petugas menemukan beberapa luka robek yang cukup dalam di sekitar dagunya. Dari tubuh korban tidak ditemukan identitas yang dapat menunjukkan identitas korban.

Kemudian mayat tersebut langsung dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk dilakukan otopsi. Sementara kasusnya ditangani Polsekta Sumur Bandung.

Mayat perempuan tersebut memiliki ciri, kulit sawo matang, menggunakan celana jeans warna cokelat dan kaos cokelat serta jaket parasit. Di telinga sebelah kiri terdapat dua anting, sedangkan di telinga kanan hanya terdapat satu anting.

Kanit Reskrim Polsekta Sumur Bandung Iptu Sujana mengatakan, saat ini petugas masih melakukan penyelidikan terhadap penemuan mayat itu.

"Kita masih selidiki. Misalnya menanyakan kepada orang-orang sekitar Cikapundung yang mungkin mengenal korban. Kita kesulitan karena tidak ada satu pun tanda pengenal," ujarnya.

Disinggung mengenai mayat tersebut merupakan korban pembunuhan, Sujana belum bisa memastikan karena semuanya masih dalam tahap penyelidikan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009