Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian RI diminta terus menjalankan fungsinya masing-masing dalam upaya pemberantasan korupsi dan tidak terganggu pemeriksaan pimpinan KPK oleh Kepolisian.
Juru bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng di sela-sela buka puasa bersama Kepolisian dengan Presiden Yudhoyono di Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta, Selasa mengatakan KPK dan Kepolisian harus tetap menjadi lembaga yang kuat untuk memberantas korupsi.
"Yang jelas pemberantasan korupsi menjadi agenda utama Presiden dan akan jalan terus. Persoalan di antara Kepolisian dan KPK merupakan persoalan-persoalan teknis," kata Andi.
Ia menjelaskan, Presiden sudah pernah memanggil lembaga penegak hukum yang bekerja untuk pemberantasan korupsi dalam rangka koordinasi pemberantasan kejahatan itu, namun bila menyangkut perbedaan masalah-masalah teknis, Presiden tidak bisa campur tangan.
"Cuma memang kalau ada perbedaan-perbedaan teknis dalam menjalankan tupoksi masing-masing itu Presiden tidak bisa ikut campur tangan. Yang jelas KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi harus jalan terus. Demikian pula polisi juga dalam rangka pemberantasan korupsi juga harus jalan terus," katanya.
Ketika ditanya apakah Presiden akan kembali memanggil secara khusus aparat penegak hukum yang bekerja untuk pemberantasan korupsi terkait kesan pertentangan antara Kepolisian dan KPK karena pemeriksaan pimpinan KPK, Andi menyatakan belum ada rencana tersebut dalam waktu dekat.
"Tetapi Presiden memang sudah pernah mempertemukan dan semuanya berkomitmen untuk menjalankan agenda pemerintahan yaitu memberantas korupsi. Dulu pernah dilakukan bersama lembaga penegak hukum lainnya," kata Andi.
Buka puasa yang berlangsung Mabes Polri dihadiri oleh Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani, Wapres Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla dan juga Wapres terpilih Boediono dan Ibu Herawati.
Hadir sejumlah menteri kabinet, mantan Kapolri dan sejumlah pejabat negara lainnya.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009