Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar mengatakan, ada sekitar 200.000 warga negara Indonesia, termasuk tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mudik Lebaran dari Malaysia.
"Arus mudik dari luar negeri ke Indonesia yang terbesar adalah dari Malaysia. Ada sekitar 200.000 orang, baik menggunakan pesawat atau ferry," kata Da`i ketika meninjau pelabuhan Ferry Port Klang, Selangor, Selasa, yang melayani rute Port Klang-Tanjung Balai Asahan, Sumatra Utara dan Dumai, Riau.
"Kami meninjau dan menyapa warga Indonesia yang akan mudik lebaran ke Sumatra untuk menanyakan apakah ada masalah dalam kepulangan mereka ke tanah air," kata Da`i yang didampingi atase perhubungan Sahar Andika Putra.
Kepada setiap warga Indonesia, mantan Kapolri itu menanyakan mau pulang ke mana, apakah ada masalah, dan mengingatkan agar berhati-hati dalam perjalanan pulang. Selain itu, Dubes juga mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1430 H.
"Terima kasih banyak pak atas perhatiannya kepada kami," kata Emmy Effendi Lubis, salah seorang warga Indonesia yang telah menikah dengan warga Malaysia dan akan pergi ke Tanjung Balai Asahan.
"Saya akan Lebaran di Medan sekaligus menengok cucu," katanya.
"Terima kasih pak sudah meninjau arus mudik di Port Klang, semuanya berjalan lancar," kata Amin Siregar, seorang mahasiswa yang studi di Malaysia dan ingin mudik Lebaran via ferry.
Menurut asisten GM NorthPort Capt Ng Ber Toon, ada lima kapal ferry melayani rute Port Klang - Tanjung Balai Asahan dan Port Klang - Dumai. "Rata-rata sekitar 1.500 orang yang mudik dari Port Klang ke Tanjung Balai Asahan," kata Capt Ng.
Namun pada Rabu, 16 September 2009 akan ada 10 kapal beroperasi dan sekitar 3.000 orang setiap hari pergi ke Sumatra. Tiket kapal Ferry ke Tanjung Balai Asahan sebesar 99 ringgit (Rp280.000) per orang dewasa, sedangkan anak-anak 77 ringgit per orang sekali jalan.
Mantan Kapolri itu juga melihat kondisi kapal MV Atlantic Jetstar 1 yang mampu mengangkut 400 orang ke Tanjung Balai Asahan. Kapalnya bagus dan bersih ditambah AC berfungsi dengan baik sehingga terasa nyaman.
Dai mengingatkan jika mau kembali bekerja di Malaysia sebaiknya mengurus izin kerjanya. Jangan datang dengan visa turis, katanya. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009