Zurich, (ANTARA News) - Sepak bola akan mengalami salah satu perubahan paling radikal pekan ini ketika pertandingan tahap grup Liga Eropa dimulai dengan menggunakan tim wasit yang terdiri atas lima orang.

Kompetisi yang sebelumnya bernama Piala UEFA itu akan mendapat asisten wasit tambahan yang menjalankan tugasnya di sisi setiap gawang untuk membantu mengawasi apakah para pemain melakukan "diving" di kotak penalti dan melakukan kesalahan di daerah itu dan juga menetapkan bahwa telah melalui garis gawang, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sistem tersebut akan dijalankan di 24 pertandingan mulai Kamis, dengan mempertandingkan tim-tim seperti Ajax Amsterdam, Valencia, AS Roma, Panathinaikos, PSV Eindhoven, dan Sporting Lisbon.

Para ofisial berharap sistem tersebut dapat mengurangi jumlah kesalahan keputusan wasit -- yang sering diekspos secara terang-terangan dalam tayangan ulang televisi -- tanpa menggunakan teknologi video.

Presiden UEFA Michel Platini dan Presiden FIFA Sepp Blatter adalah penentang keras teknologi, kecuali mikropon dan "headsets" yang digunakan ofisial pertandingan untuk berkomunikasi satu dengan lainnnya.

"Segala sesuatunya belum membaik dalam perwasitan selama lebih dari 100 tahun. Saya menentang teknologi video karena hal itu akan mempermalukan orang dalam pertandingan, tetapi sistem ini akan membantu wasit mengambil keputusan yang benar," kata Platini bulan lalu.

"Ini dapat menjadi perubahan paling signifikan dalam pertandingan selama lebih dari 100 tahun."

Perubahan peraturan besar terjadi tahun 1992 ketika para penjaga gawang dilarang menangkap bola hasil operan rekan satu timnya, sehubungan dengan adanya kecaman terhadap permainan negatif di Piala Dunia di Italia dua tahun sebelumnya.

Percobaan Brasil

Sembilan tahun lalu suatu percobaan dilakukan di Kejuaraan Paulista, Brasil, dimana dua wasit pertandingan -- yang masing-masing bertanggung jawab atas setengah lapangan -- memimpin pertandingan dengan tanggung jawab yang sama.

Tetapi, badan sepak bola dunia, FIFA, memutuskan untuk menentang penggunaan sistem itu.

Percobaan terakhir pertama dicoba dalam turnamen UEFA U-19 tahun lalu.

Bulan Februari, badan pembuat undang-undang Dewan Persatuan Sepak Bola Internasional (IFAB) mengatakan percobaan itu dapat dilanjutkan pada tingkat profesional.

Asisten wasit tambahan itu akan ditempatkan di sisi tiang gawang yang paling dekat dengan penjaga garis, tetapi tidak memegang bendera.

Mereka pada umumnya akan tetap berada di belakang gawang , tetapi mungkin masuk ke daerah penalti untuk mengikuti jalannya pertandingan bila bola berada di sisi lainnya lapangan tersebut.

Di Liga Eropa, mereka akan berasal dari negara yang sama dengan tiga ofisial lainnya.

Para ahli teknis yang ditunjuk IFAB akan memantau penampilan para wasit itu untuk menilai sistem baru tersebut dan menetapkan apakah mereka meningkatkan kontro mereka pada pertandingan tersebut.

Pelatih Manchester United Alex Ferguson mengatakan dalam forum pelatihan baru-baru ini bahwa para ofisial tambahan itu juga akan membantu dalam suatu serangan balasan.

"Dengan kecepatan para pemain sekarang ini, tidak mungkin bagi wasit untuk terus mengikutinya," katanya. "Ini merupakan kemajuan dan kemajuan penting," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009