Jakarta (ANTARA) News) - Saatnya tiba bagi semua pihak untuk memahami bahwa semua perang adalah salah dan perbuatan penuh dosa, kata Presiden sidang ke-64 Majelis Umum PBB, Dr.Ali Abdussalam Treki baru-baru ini.

Treki yang adalah Menteri Urusan Uni Afrika Libya mengemukakan hal tersebut dalam pidato 10 Juni 2009 menjelang ia dipilih sebagai Presiden sidang ke-64 Majelis Umum PBB.

"Rakyat harus bekerja sama untuk mencegah perang melalui pemerintah yang adil dan menghormati martabat," kata Treki.

Perang yang bermanfaat adalah perang dengan partisipasi semua pihak untuk melawan penyakit yang mematikan, kemiskinan, kelaparan dan buta aksara.

"Niscaya, banyak tantangan terdapat di depan yang harus kita atasi melalui PBB. Reformasi PBB dalam segala aspeknya -- terutama reformasi Dewan Keamanan dan revitalisasi Majelis Umum --harus menjadi salah satu prioritas," kata Treki.

Tentu saja, realisasi perdamaian dan keamanan melalui pemerintah yang adil dan mengakhiri perang adalah satu tujuan penting PBB, katanya dan menambahkan itu adalah tanggungjawab yang harus dipikul oleh semua negara anggota.

Pada kesempatan itu, ia juga mengemukakan tentang masalah perubahan iklim.

"Kita tidak memiliki pilihan kecuali melanjutkan penanganan masalah perubahan iklim dengan tegas dan efektif melalui kerjasama di kalangan negara-negara anggota agar membuat Majelis Umum PBB satu alat efektif bagi kemajuan yang berhasil perundingan sekarang mengenai perubahan iklim untuk menerbitkan satu kerangka kerja baru bagi kerja masa depan didasarkan pada prestasi sampai sekarang dan tujuan-tujuan masa depan," kata Treki yang juga tiga kali sebagai Wakil Tetap PBB Libya dari tahun 1982 sampai 1984.

Sementara itu mengenai masalah-masalah keuangan dan ekonomi, ia mengatakan krisis keuangan dan ekonomi dunia tetap merupakan kecemasan besar dan memerlukan usaha-usaha lebih besar dalam mengusahakan satu metode baru dan efektif untuk mengatasi krisis itu, mengurangi dampaknya dan mengusahakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkesinambungan, mengingatkan akan dampak negatif krisis itu pada realisasi Tujuan Pembangunan Millenium.

"Penting sekali bahwa sikap tegas bagi realisasi hak asasi manusia," kata Treki.

Pengertian seperti itu tidak dapat dicapai hanya melalui pernyataan retorika, tetapi memerlukan ketentuan kebutuhan dasar bagi kehidupan yang bermartabat seperti pangan, obat-obatan , air minum yang bersih , pendidikan dan pelayanan kesehatan dan alat-alat untuk memerangi penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS, malaria dan tuberklosa, katanya.

"Kita dapat melakukan itu hanya melalui solidaritas dan koordinasi bersama untuk menciptakan satu dunia yang lebih baik di mana semua menikmati keamanan dan perdamaian, dengan satu standar hidup yang layak, dan hak-hak dasar dan kebebasan semua orang dihormati," tambahnya,

Ketika ia dipilih sebagai presiden untuk sidang mendatang Majelis Umum, Treki ingin menjamin semua negara anggota diminta bantuan mereka dalam usaha bersama untuk meningkatkan dan memperkuat PBB dan lembaga-lembaganya.

Ia mengharapkan bantuan dan kerjasama dari semua anggota PBB dan tidak akan menggabungkan dirinya dengan kelompok manapun.

"Kerjasama saya adalah dengan keadilan, keamanan, perdamaian dan kepentingan bersama seluruh masyarakat internasional. Saya akan bekerjasama dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Sekretariat untuk kebaikan bersama." katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009