Pada Sabtu Glassman menulis "Ini FLOYD-19" di akun Twitternya setelah institut metrik dan evaluasi kesehatan IHME menyatakan jika rasisme dan diskriminasi adalah masalah kesehatan publik yang membutuhkan penanganan.
Sejumlah kelompok pegiat Hak Asasi Manusia menyatakan kekecewaannya terhadap cuitan Glassman dan menyebutnya tidak peka terhadap peristiwa terkini dan kematian Flyod, pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi pada 25 Mei di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.
Baca juga: IOC konfirmasi larangan aksi protes atlet terkait kematian Floyd
Baca juga: Rasisme satu-satunya penyakit saat ini, kata Raheem Sterling
"Pada Sabtu saya menciptakan kegaduhan di komunitas CrossFit dan dengan tak sengaja menyakiti banyak anggotanya," demikian pernyataan Glassman seperti dikutip AFP.
"Saya turun sebagai CEO CrossFit, Inc., dan telah memutuskan untuk pensiun... saya tak bisa membiarkan perilaku saya menghalangi misi pusat maupun cabang."
Rekaman panggilan video lewat Zoom yang didapat oleh BuzzFeed News, beberapa jam sebelum cuitannya Glassman mengatakan kepada para pemilik gym privat: "Kami tak berduka untuk George Floyd -- Saya kira saya atau setiap staff saya demikian."
Raksasa pakaian olahraga Reebok, Minggu, menyatakan jika mereka akan mengakhiri kemitraan dengan CrossFit tahun ini.
CrossFit Magnus juga memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan organisasi yang bermarkas di Washington, DC itu.
Lebih dari 1.000 gym mitra dilaporkan telah meninggalkan perusahaan itu, menurut newsletter CrossFit.
Dave Castro, direktur CrossFit Games, akan menggantikan posisi Glassman sebagai CEO.
CrossFit memiliki lebih dari 13.000 gym yang tersebar di lebih dari 120 negara, menghasilkan revenue tahunan empat miliar dolar AS.
Baca juga: Juara Grand Slam Yannick Noah protes diskriminasi rasial
Baca juga: Michael Jordan donasikan Rp1,4 triliun demi kesetaraan rasial
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020