Direktur Utama PT Bukit Asam Arviyan Arifin dalam konferensi pers pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham tahun buku 2019 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Rabu, mengatakan, keputusan dari pemerintah tersebut memberikan angin segar dalam perusahaan karena sosok yang dipromosikan tersebut dinilai sangat kompeten menduduki jabatan baru itu.
“Dari sisi direksi sebenarnya tidak banyak mengalami perubahan. Memang kebutuhan direktur operasional lagi kosong, dan Alhamdullilah diisi oleh orang dalam PT BA sendiri, yang sebelumnya menjabat sebagai sekper,” kata dia.
Perubahan justru terlihat pada susunan komisaris, yakni diangkatnya E Piterdono HZ, Carlo Brix Tewu, dan Irwandy Arif menggantikan Robert Heri, Taufik Madjid, dan Soenggoel Pardamean Sitorus. Sedangkan, Andi Pahril Pawi diangkat sebagai komisaris independen menggantikan Heru Setyobudi Suprayogo.
Atas perubahan di jajaran komisaris ini, Ariviyan memastikan tidak akan menganggu rencana bisnis perseroan apalagi keputusan ini sejatinya sudah melalui pertimbangan matang dari para pemegang saham.
“Rencana bisnis tetap berjalan seperti biasa walau saat ini ada pandemi. Namun, PT BA sudah membuat strategi khusus jika pandemi ini terus berlanjut hingga September, tapi sejauh ini semuanya berjalan sesuai rencana,” kata dia.
Dalam RUPS itu juga disetujui Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya perseroan selama tahun buku 2019, disahkannya Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, ditetapkannya tantiem untuk direksi dan dewan komisaris perseroan dan gaji/honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya.
Kemudian disetujuinya penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan dan program kemitraan dan bina lingkungan dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penyesuaian dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2017.
Dalam RUPS itu juga PT Bukit Asam Tbk membagikan deviden senilai Rp3,65 triliun ke para pemegang saham yang merupakan 90 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 triliun.
Pembagian laba bersih yang terbilang cukup besar itu dilatari ketersediaan kas perseroan yang mencapai Rp8 triliun.
Baca juga: Bukit Asam bagikan dividen Rp3,65 triliun ke pemegang saham
Baca juga: Bukit Asam bidik tujuh negara jadi pasar baru ekspor
Baca juga: PT Bukit Asam raup laba Rp1 triliun di tengah pandemi COVID-19
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020