Jika diperhitungkan per semester, maka pada semester satu 2009, pelanggan BTEL mencapai 8,9 juta pelanggan atau bertambah 3,4 juta pelanggan (63,8 persen) dibandingkan periode yang sama tahun 2008 yang hanya 5,4 juta orang.
Direktur Utama BTEL Anindya N Bakrie dalam siaran persnya Senin mengatakan, kenaikan pelanggan tersebut didorong berlanjutnya ekspansi ke kota-kota baru di Indonesia, termasuk di kota-kota kabupaten dan kotamadya.
Selama April hingga Juni 2009 BTEL menambah 4 kota baru yaitu Bukit Tinggi, Singaraja, Tanjung Pinang dan Metro Lampung, sehingga pada semester pertama 2009 jumlah kota yang dikembangkan oleh Bakrie Telecom telah mencapai 73 kota.
Anindya juga mengatakan laju pertumbuhan pelanggan terutama disebabkan semakin dikenalnya merek "Esia" oleh masyarakat. Menurut riset sebuah konsultan pemasaran global independen, merek Esia menduduki posisi tinggi sebagai merek yang menawarkan tarif termurah dan merek yang direkomendasikan baik oleh konsumen maupun penjual.
Perkembangan positif dalam laju pertumbuhan pelanggan mendorong pencapaian positif pula dalam kinerja keuangan perusahaan di semester pertama 2009.
Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit, BTEL mencetak pendapatan kotor (gross revenue) Rp1,666 triliun pada semester pertama 2009 atau naik 34,9 persen dibanding pencapaian periode yang sama 2008 Rp1,235 triliun.
Untuk pertumbuhan pendapatan usaha bersih (net revenue) pada semester pertama 2009 senilai Rp1,331 trliun atau naik sebesar 41,9 persen dari Rp938 miliar yang dicapai pada semester pertama 2008.
Sedangkan EBITDA (Earning Before Interest, Tax, Depreciation & Amortization) juga melonjak tajam sebesar 81,6 persen dari Rp341,3 miliar pada semester pertama 2008 menjadi Rp619,9 Miliar pada semester pertama 2009.
Pencapaian laba bersih selama semester pertama tahun 2009 BTEL membukukan laba bersih Rp72,8 miliar atau tumbuh sebesar 16,7 persen dibandingkan periode sama 2008 Rp62,4 miliar.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009