Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Muhammadiyah dapat berperan untuk bangsa di masa depan, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan yang selama ini menjadi inti pergerakan Ormas Islam tersebut.

Dalam sambutannya pada acara buka puasa bersama dengan Keluarga Besar Muhammadiyah di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin, Presiden menyatakan Muhammadiyah jangan hanya berperan di masa lalu, tetapi juga di masa depan.

"Banyak hal yang bisa kita selesaikan melalui pendidikan, saya kira itu salah satu peran utama Muhammadiyah. kita ingin membangun quality of life of our people yang lebih baik lagi," tuturnya.

Demikian juga di bidang kesehatan, Presiden mengatakan, pemerintah ingin meningkatkan kesehatan masyarakat di masa datang.

"Ini juga salah satu pilar dari Muhammadiyah," ujarnya.

Dalam pidatonya, Presiden meminta kebersamaan dari keluarga besar Muhammadiyah dalam pemerintahan lima tahun mendatang yang akan ia pimpin kembali.

"Saya kira masih banyak tugas di masa depan dan saya yang Alhamdulillah mendapatkan kepercayaan kembali untuk memimpin negeri ini lima tahun mendatang, saya mohonkan kebersamaan yang ikhlas dari kita semua," tuturnya.

Sementara itu, Penasehat Pengurus Pusat Muhammadiyah, Amien Rais, dalam sambutannya mengatakan ia memberanikan diri mengundang Presiden Yudhoyono untuk berbuka puasa bersama sebagai sahabat.

"Saya ingin menyampaikan lewat silaturahmi ini sebagai ajaran Islam mempererat hubungan dengan Presiden sebagai CEO dari pemerintah kita. Apalagi kemarin terus terang ada gesekan antara Muhammadiyah dan kita tahu lah...," ujar Amien tanpa menjelaskan maksud ucapannya.

Ia melanjutkan, agar yang terjadi pada masa lalu dilupakan dan hal terpenting adalah bagaimana menatap ke depan.

"Saya tidak menggarisbawahi `power sharing`, tetapi `responsibilit sharing`," ujarnya.

Hal terpenting, lanjut dia, adalah bagaimana Muhammadiyah ikut menyukseskan program pemerintah di masa depan.

Acara buka puasa bersama Presiden dengan keluarga besar Muhammadiyah digelar di rumah Edi Yosfi di Jalan Metro Alam X, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Menurut Amien Rais, ia terpaksa meminjam rumah seorang teman untuk mengundang Presiden Yudhoyono berbuka puasa karena kediamannya di Yogyakarta.

Pada acara buka puasa itu, hadir tokoh Nahdlatul Ulama Ma`ruf Amin, Mantan Kapolri Sutanto, Ketua DPR Agung Laksono, dan Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa.

Namun, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin tidak tampak menghadiri acara tersebut.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009