New York,(ANTARA News) - Rafael Nadal mengakui bahwa cedera perut ikut berperan dalam usahanya untuk meraih gelar AS Terbuka yang berakhir dengan kekalahan 2-6 2-6 2-6 dari petenis Argentina Juan Martin del Potro pada semifinal, Minggu waktu setempat.
Selisih kemenangan tersebut adalah yang terberat dalam karir grand slam petenis asal Spanyol itu, ketika Del Potro maju ke final melawan lima kali juara Roger Federer, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Nadal menolak untuk menggunakan cedera tersebut sebagai alasan kekalahan dia, tetapi mantan peringkat satu dunia itu tidak mampu melakukan servis 100 persen dan "forehand"nya tidak sekuat biasanya.
"Ketika saya bermain melawan angin, saya tidak bisa melakukan servis sedikit lebih keras dan saya tidak bisa mengubah banyak arah," katanya.
"Saya sungguh tidak bisa melakukan servis (melebar) dari (sisi) deuce. Saya hanya bisa melakukan servis di tengah karena jika saya melakukan servis di luar, (cedera) perut `membunuh` saya."
Nadal absen di Wimbledon karena tendinitis pada kedua lututnya
tetapi kembali ke tur di Montreal bulan lalu, tempat ia menderita cedera perut.
Itu tidak menghentikan dia untuk berjuang hingga semifinal di
New York tetapi ia menyadari Del Potro terlalu sulit untuk diatasi.
"Sangat sulit," katanya. "Berat memainkan beberapa pertandingan seperti ini. Tetapi pada saat yang sama, penting untuk memainkan turnamen ini, berusaha yang terbaik. Ini salah satu turnamen paling penting tahun ini, dan saya harus mencoba."
"Saya membuat hasil yang baik, hasil yang sangat positif bagi saya setelah kembali beraksi. Ia mengalahkan saya, ia bermain lebih baik di banding saya dan saat ini saya hanya berusaha untuk pulih. Ini bukan cedera yang sangat penting."
Nadal memenangi Australia Terbuka pada Januari tetapi lututnya mulai memburuk sepanjang musim kompetisi lapangan tanah liat dan ia tidak mampu mempertahankan gelar Wimbledon-nya.
"Tahun ini tahun yang agak kurang beruntung bagi saya, banyak hal buruk terjadi," kata Nadal.
"Pertama saya mengalami cedera pada lutut, cedera berat. Ketika saya kembali beraksi, saya kembali sempurna dengan kedua lutut tetapi mungkin karena (saya) absen dalam kompetisi dan saya mulai dengan memainkan dua Seri Masters pada level atas, mungkin itu agak terlalu berlebihan (terlalu dini).
"Saya sangat senang dengan bagaimana saya kembali tetapi di Cincinnati, sakitnya sedikit bertambah. Setelah semifinal melawan
Djokovic, saya pergi untuk pemeriksaan MRI dan saya punya beberapa edema, otot yang tegang.
"Saya rasa selama dua pekan ini yang tegang itu berubah menjadi agak pecah."
Nadal telah menarik diri dari tim Piala Davis Spanyol untuk semifinal melawan Israel pekan depan, tetapi mengatakan tidak berharap akan absen terlalu lama.
"Sekarang ini sisa akhir musim," katanya. "Saya tahu jika saya sangat ingin bertanding untuk memenangi gelar-gelar penting, saya perlu kondisi fisik sempurna dan bermain sedikit lebih baik.
"Saya harus menemui dokter di Spanyol dan melakukan pemeriksaan lain. Saya tidak tahu bagaimana cederanya sekarang tetapi saya perkirakan tidak (terlalu lama)."
Ini model dari kebijakan "satunya kata dan perbuatan" versi Rafael Nadal.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009