Pasar saham Australia di jalur untuk mengakhiri kenaikan beruntun

Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia anjlok pada awal perdagangan Rabu pagi, setelah sehari sebelumnya membukukan kenaikan tajam menjadi berada di jalur untuk mengakhiri kenaikan selama enam sesi berturut-turut.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 0,47 persen atau 29 poin menjadi 6.115,90 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 25,90 poin atau 0,41 persen pada 6.237,00 poin.

Pasar saham Aussie membalik keadaan dari hari sebelumnya, dengan sektor energi dan keuangan sekarang menjadi pemberat terbesar setelah melonjak hampir lima persen pada Selasa (9/6/2020), sementara teknologi dan perawatan kesehatan mencatat kenaikan terbesar setelah merosot di sesi sebelumnya.

"Sulit untuk mengidentifikasi pemicu untuk berbalik. Data perdagangan Jerman April mengerikan dan lebih buruk dari yang diharapkan, dan perdagangan grosir AS turun 16,9 persen (perkiraan -2,0 persen),” kata analis pasar CMC Markets, Michael McCarthy.

“Namun, pasar telah mengabaikan data ekonomi makro yang menyedihkan selama berminggu-minggu. Mungkin saja reli global telah menjadi korban dari kesuksesannya sendiri, dan mundurnya hanyalah sebuah langkah korektif."

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia jatuh dengan Commonwealth Bank turun 1,23 persen, ANZ turun 2,52 persen, National Australia Bank turun 2,00 persen dan Westpac Bank turun 2,06 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan BHP naik 0,24 persen dan Fortescue Metals naik 0,34 persen dan penambang emas Newcrest naik 1,13 persen, namun Rio Tinto turun 1,70 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas merosot dengan Oil Search turun 2,68 persen, Santos turun 2,59 persen dan Woodside Petroleum turun 2,88 persen.

Supermarket terbesar di Australia terangkat dengan Coles naik 1,25 persen, dan Woolworths naik 0,37 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra menguat 0,77 persen, maskapai nasional Qantas turun 1,42 persen dan perusahaan biomedis CSL bertambah 2,39 persen.