Meulaboh (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, korban teror penggranatan rumah, Ahmad Yani mengaku selama ini tidak mempunyai musuh baik secara lembaga maupun pribadi.

"Selama ini secara pribadi saya tidak pernah memiliki musuh, kalau secara jabatan, saya tidak tahu," kata Ahmad Yani di Meulaboh, Selasa.

Menurut dia, sejak menjadi anggota legislatif, dirinya sudah banyak menjalankan tugas dan fungsi sebagai anggota dewan.

Baca juga: Rumah anggota DPRK Aceh Barat digranat OTK

Namun terhadap musibah penggranatan yang diduga ditujukan ke rumahnya, ia mengaku tidak bisa memastikan penyebabnya.

Ia menduga peristiwa penggranatan ini ada pihak yang tidak senang terhadap dirinya.

"Mungkin ada pihak yang kurang senang, tetapi tidak tahu siapa. Yang pasti, saya tidak menuduh siapa-siapa dalam hal ini," kata Ahmad Yani.

Terkait musibah yang dialami, Ahmad Yani meminta kepada pimpinan DPRK Aceh Barat dan anggota legislatif lainnya agar berhati-hati.

Baca juga: Brimob Polda Aceh tangani kasus penggranatan di Aceh Barat

Ia berharap peristiwa tersebut dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya teman-teman di DPRK Aceh Barat.

Sementara itu, Kapolres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda kepada wartawan mengatakan, ledakan yang terjadi di depan rumah Nyak Na (samping rumah anggota DPRK Aceh Barat), warga Desa Alue Perman, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat, pada Senin (8/6) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB tersebut diduga akibat ledakan granat.

"Benar telah terjadi ledakan, kami duga ledakan granat," kata Kapolres Andrianto.

Baca juga: Terdakwa pengancam wartawan di Aceh Barat dihukum percobaan satu tahun

Lokasi ledakan granat tersebut berada di samping rumah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Ahmad Yani.

"Kami masih terus bekerja untuk melakukan penyelidikan, guna memastikan penyebab kejadian tersebut," kata kapolres.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020