Ambon (ANTARA) - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,0 yang terjadi pada pukul 13:56:11 WIT yang mengguncang Pulau Buru dan Seram Bagian Barat Maluku pada Selasa ini tidak menimbulkan kerusakan bangunan maupun warga terluka.
"Tidak ada kerusakan bangunan, bahkan sebagian orang Namlea, Ibu Kota Kabupaten Buru, juga tidak merasakan guncangannya," kata anggota DPRD Kabupaten Buru, Ikhsan Tinggapi yang dihubungi dari Ambon, Selasa.
Menurut dia, kemungkinan pusat gempanya berada di laut sekitar Kabupaten Buru Selatan dan Pulau Ambalau sehingga warga di Kota Namlea tidak terlalu merasakan getarannya.
Baca juga: Guncangan gempa 6,0 di Pulau Buru dirasakan hingga ke Ambon
Baca juga: Gempa magnitudo 6,0 di Laut Banda tidak berpotensi tsunami
"Aktivitas warga di sini juga berjalan normal karena tidak terlalu merasakan guncangan," ujarnya.
Laporan BMKG menyebutkan gempa magnitudo 6.0 terjadi pada pukul 13:56:11 WIT.
Pusat gempa berada di laut sekitar 126 kilo meter Barat Daya Pulau Buru pada kedalaman 10 Km.
Gempa tersebut dirasakan antara III sampai IV MMI di Namrole, Kabupaten Buru Selatan, III MMI di Piru, (Pulau Seram) di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Sementara guncangan gempa yang dirasakan di Namlea, Kabupaten Buru, berkisar antara II-III MMI, sedangkan di Kota Ambon II MMI.*
Baca juga: BMKG terus monitor rentetan gempa di Selat Sunda
Baca juga: Aktivitas subduksi lempeng picu gempa di Laut Maluku
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020