Teheran (ANTARA News/AFP) - Sebuah panel pengadilan, Sabtu, menolak tuduhan yang dilakukan oleh pemimpin oposisi Iran Mehdi Karroubi bahwa sejumlah pelaku aksi unjuk rasa yang dipenjara diperkosa dan menyeru sebuah aksi menentang ulama.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh kantor berita Fars, panel itu mengatakan bahwa sejumlah anggotanya bertemu dengan Karroubi dan menemukan bahwa tuduhannya tidak berdasar.
"Panel menyimpulkan bahwa tidak ada bukti bahwa orang-orang Karroubi diduga diperkosa, dan semua dokumen yang diberikan Karroubi tidak berdasar. Tuduhan-tuduhan ini ditujukan untuk mengalihkan opini publik."
Panel itu melaporkan sebuah rekomendasi bahwa sebuah aksi dilakukan terhadap Karroubi dan mereka yang menyebarkan tuduhan pemerkosaan.
"Komisi ini mengusulkan ...mengirim laporannya ke pengadilan sehingga ia dapat bertindak dengan tegas terhadap mereka-mereka yang bertanggung jawab menyebarkan tuduhan yang mencederai rejim," katanya.
Karroubi, seorang reformis yang dikalahkan dalam pemilihan umum presiden 12 Juni lalu, telah menuduh jika sejumlah pelaku aksi unjuk rasa laki-laki dan perempuan yang ditahan selama proses kerusuhan pasca pemilihan umum diperkosa dalam tahanan.
Menyusul tuduhannya, kepala pengadilan Iran yang baru, Sadeq Larijani, menyiapkan sebuah panel khusus untuk membuktikan tuduhan itu.
Karroubi telah sangat vokal dalam menyuarakan tuduhan bahwa para pelaku aksi unjuk rasa telah mengalami pelecehan seksual dan dipukuli dalam pemeriksaan polisi. Pejabat Iran telah menolak klaimnya.
Sebelumnya pada Sabtu, jaksa militer Iran mengatakan bahwa 90 mantan tahanan di pusat tahanan Iran yang ditutup karena tuduhan sebagai dampak dari penanganan kerusuhan pasca pemilihan umum secara resmi mengeluhkan penyiksaan.
Shokrollah Bahrami, yang dikutip oleh kantor berita Mehr, tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pelecehan atau penyiksaan apa yang telah dituduhkan.
Terpilihnya kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad memicu krisis terburuk dalam 30 tahun perjalanan sejarah republik Islam Iran ketika sebuah aksi unjuk rasa besar-besaran menetang kemenangannya mengguncang Teheran.
Pejabat Iran mengatakan 36 orang tewas dalam kerusuhan itu tapi pihak oposisi mengklaim 72 orang tewas.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009