London (ANTARA News) - Indonesia punya peluang menjaring generasi muda di Inggris khususnya mereka yang baru lulus sekolah lanjutan tingkat atas yang melakukan perjalanan keluar negeri mengisi "gap year" sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi.
Hal itu terungkap dalam diskusi digelar Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI-UK), Pengurus Muhammadiyah di United Kingdom (PCIM-UK) dan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI-UK) di KBRI London, Jumat malam.
Sekretaris ICMI-UK, Amika Wardhana mengatakan diskusi dihadiri sekitar 55 peserta bertujuan sebagai wahana komunikasi antar masyarakat Indonesia dan dalam rangka memberikan kontribusi pemikiran bagi bangsa dan negara Indonesia.
Tampil sebagai pembicara dalam diskusi Ny Okke Hatta Rajasa, istri Menteri Sekretaris Negara dan anggota Solidaritas Istri Kabinet Bersatu (SIKIB) yang membahas Program Ibu Negara Menuju Indonesia Sejahtera.
Dalam diskusi interaktif dipandu Nizma Agustjik, dari Chariot for Children, hadir Duta Besar RI untuk Britania Raya dan Irlandia, Yuri Octavian Thamrin, Atase Pendidikan KBRI London Prof M. Riza Sihbudi, ketua ICMI-UK Dr. Suyanto Mahdiputra, dan ketua Muhammadiyah UK Sarjito.
Dubes Yuri Thamrin mengatakan sudah menjadi tradisi di kalangan remaja Inggris melakukan perjalanan ke luar negeri dan mengikuti berbagai kegiatan sosial dengan suka rela. Kegiatan mengisi "gap year" mereka dapat disalurkan ke Indonesia.
Menurut Okke Hatta Rajasa, program inisiatif sosial yang dikelola SIKIB yang berdiri sejak paska bencana Tsunami Aceh antara lain memiliki program mobil pintar, rumah pintar dan motor pintar.
Dikatakannya kegiatan remaja Inggris dalam mengisi `gap year` dapat dimanfaatkan Solidaritas Istri Kabinet Bersatu (SIKIB) dalam berbagai kegiatan sosial.
"Dalam hal ini, kita bisa menyalurkan mereka ke Indonesia untuk diberdayakan bersama kegiatan Indonesia Pintar yang dikelola SIKIB," ujarnya.
Remaja Inggris akan mendapatkan pengalaman dan berinteraksi langsung dengan anak-anak Indonesia, sementara anak Indonesia dapat belajar bahasa Inggris langsung dari penutur Inggris asli.
Selain itu, kreatifitas lain juga akan muncul dengan saling tukar menukar informasi dan akses bagi terciptanya komunikasi antar pelajar di Inggris dengan anak-anak Indonesia.
Kini tinggal bagaimana pendekatan untuk memanfaatkan peluang antara program sosial di Indonesia dan program sosial yang dilakukan masyarakat Inggris, ujarnya.
Program Indonesia Pintar yang di koordinir Ny Okke Harta Rajasa memiliki 130 Mobil Pintar, 254 Motor Pintar dan 300 Rumah Pintar.
Rumah Pintar adalah gedung yang terdiri dari perpustakaan, ruang komputer serta fasilitas pelatihan dan ruang bermain yang semua ini sudah beredar di di beberapa lokasi di Indonesia.
Dikatakannya respon dari luar negeri sangat baik hingga bantuan dan tawaran begitu banyak termasuk buku-buku dan perlengkapan belajar lainnya.
Semua program kerjasama dengan pemerintah dan melibatkan Bupati, Camat atau Lurah, demikian Ny Okke Harta Rajasa.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
ayo ciptakan Indonesia Pintar....dan membuat indonesia tidak di pandang sebelah mata lagi...Merdeka....