Jayapura (ANTARA News) - Kinerja Bank Muamalat cabang Jayapura cukup baik, bahkan lebih tinggi dibandingkan sejumlah bank lain yang ada di Kota Jayapura, kata Pemimpin Bank Indonesia (BI) Papua, Leo R Tandiarrang.

"Bank Muamalat telah menjalankan bisnis perbankan yang baik dan menjadi mediasi tercapainya kesejahteraan masyarakat di Papua tanpa melihat golongan," kata Leo pada peringatan milad atau hari lahir ke-3 Bank Muamalat cabang Jayapura, Sabtu.

Menurut dia, peran dan fungsi perbankan telah dijalankan Bank Mumalat, khususnya cabang Jayapura, secara optimal tanpa membedakan antara masyarakat yang beragama Islam dan umat beragama lainnya, walaupun ada beberapa sistem tertentu yang diterapkan bank tersebut berdasarkan sistem syariah Islam.

Oleh sebab itu, hingga kini jumlah nasabah bank yang berdiri sejak 17 Ramadhan 1427 Hijriah tersebut telah mencapai 10.000 yang terdiri dari masyarakat dengan berbagai latar belakang agama, pendidikan, pekerjaan dan status sosial lainnya.

Jumlah tersebut menurut Leo, cukup signifikan jika dibandingkan jumlah penduduk Provinsi Papua yang berkisar 2,2 juta jiwa dan penduduk Kota Jayapura yang kira-kira berjumlah 218 ribu jiwa.

Selain itu, nilai aset Bank Muamalat Cabang Jayapura yang pada Agustus 2009 mencapai Rp209 miliar atau naik 533 persen sejak 2008, menjadi bukti bahwa lembaga keuangan ini cukup sehat dan memiliki prestasi yang baik.

"Saya berharap, sosialisasi mengenai perbankan syariah dan keberadaan Bank Muamalat sebagai salah satu bank yang menjalankan prinsip-prinsip Islam dapat senantiasa dilakukan, karena masyarakat Papua secara umum masih belum memahami dengan jelas," tandas Leo.

Sejumlah layanan yang disediakan Bank Muamalat tampaknya cukup mempengaruhi minat masyarakat Papua untuk bertransaksi lewat bank ini.

Layanan tersebut antara lain adalah dapat dijangkau hingga daerah pedalaman karena kerja sama dengan PT Pos Indonesia memungkinkan transaksi dapat dilakukan, bahkan secara "online".

Selain itu, transaksi lewat mesin ATM dapat dilakukan di semua ATM dan penarikan uang tanpa dibebankan biaya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009