New York (ANTARA News) - Dolar pulih sebagian pulih kembali dari penurunan tetapi berakhir bervariasi pada Jumat waktu setempat, setelah data menunjukkan peningkatan dalam sentimen konsumen AS telah membantu greenback bergerak naik dari sembilan bulan terendah terhadap euro.
Mata uang tunggal Eropa dikutip pada 1,4573 dolar pada 2100 GMT, terhadap 1,4583 dolar pada Kamis malam di New York. Sebelumnya euro melonjak ke sembilan bulan tertinggi 1,4634 dolar.
Mata uang AS turun menjadi 90,64 yen, turun dari 91,74 yen.
Analis menghubungkan aksi pasar dengan menurunnya "penghindaran risiko" (risk aversion) investor -- kepercayaan untuk prospek ekonomi global -- berani untuk berinvestasi di aset-aset berisiko, seperti aset pertambangan atau euro.
Tetapi dolar berhasil mengelola penguatannya selama perdagangan Jumat, didorong oleh berita bahwa data yang disiapkan Universitas Michigan, indeks kepercayaan konsumen, meningkat di bagian pertama September setelah dua bulan menurun. Indeks naik lebih baik dari yang diperkirakan menjadi 70,2 poin.
"Itu hari yang berat bagi dolar AS, tetapi lebih kuat dari yang diperkirakan laporan kepercayaan konsumen telah membantu greenback pulih," kata Kathy Lien dari Global Forex Trading.
"Dolar pada akhirnya naik di tengah data yang baik namun masih harus dilihat apakah pendorong untuk pasar mata uang benar-benar berubah dari selera risiko ke fundamental ekonomi."
John Kicklighter, ahli strategi mata uang Forex Capital Markets, mengatakan, itu tidak jelas sejauh mana optimisme akan membawanya.
"Kami telah melihat kecenderungan dalam memperpanjang selera risiko menguat dan dolar terbalik mempertahankan lintasan bearish," katanya.
"Ketakutan terus menghilang dan permintaan untuk hasil yang lebih mantap terus bertambah. Namun, Anda tidak dapat menunjukkan tanda-tanda bullish ini tanpa juga memperhatikan memudarnya momentum di belakang penguatan."
Jessica Hoversen dari MF Global mengatakan, para investor mungkin harus menunggu untuk data ekonomi minggu depan sebelum pergeseran posisi.
"Anda memiliki cukup kalender berat ekonomi AS minggu depan," katanya. "Saya berpikir prospek jangka dekat untuk dolar masih bearish. "
Dia menambahkan bahwa pasar berharap bank sentral untuk mulai mencari menaikkan suku bunga karena kenaikan momentum pemulihan, yang dapat membantu mata uang mereka masing-masing.
"Pertanyaannya adalah siapa yang akan memperketat dulu?" katanya. "Jika kita kaji fundamental ekonomi, itu tidak terlihat seperti itu akan terjadi di Amerika."
Pada akhir perdagangan New York, dolar berdiri pada 1,0376 franc Swiss setelah 1,0381 franc pada Kamis. Pound berada pada 1,6671 dolar dari 1,6651 dolar.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009